Site icon Seputaran.id

Ratusan Pelajar di Banjarmasin Ditanamkan Perilaku Hidup Bersih 

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat memberikan sambutan pada sosialisasi sanitasi dan air minum. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Ratusan pelajar dari sekolah di Banjarmasin ditanamkan perilaku hidup bersih saat Sosialisasi Sanitasi dan Air Minum Kota Banjarmasin oleh Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Banjarmasin, di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Senin (27/11/2023).

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, sosialiasi ini penting untuk disupport oleh dunia pendidikan. Sebab, diharapkan perilaku hidup bersih bisa dimulai juga dari dunia pendidikan.

Terutama di sekolah, agar siswa mempunyai karakter tidak membuang sampah sembarangan, bersih terhadap diri dan memiliki kepedulian terhadap lingkungannya, terutama sanitasi di sekolah seperti toilet.

“Hal ini sudah dipraktekan di sekolah di Tanggerang terkait perilaku hidup bersih dan sehat,” jelasnya.

Ibnu melanjutkan, sosialisasi ini untuk menjadikan anak sekolah sebagai ujung tombak sosialisasi dan duta kebersihan.

Ia juga menuturkan, akses sanitasi layak dan aman bisa terpenuhi dengan dukungan dari sistem drainase yang lancar dan ketersediaan air mengalir yang bagus.

“Ini jangan sampai tertutup. Karena akan menyebabkan sanitasi buruk,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Banjarmasin Ahmad Syauqi mengatakan, kegiatan ini diikuti sekitar 370 perwakilan sekolah se-Banjarmasin, dari tingkat SD,SMP dan SMA maupun negeri serta swasta.

Dikatakannya, sosialisasi ini terkait perilaku hidup bersih, tidak membuang sampah dan Buang Air Besar (BAB) sembarangan serta memelihara sanitasi di sekolah.

“Hasil dari sosialisasi ini diharapkan bisa memberikan contoh di lingkungan keluarga, sekitar dan sekolah,” katanya.

Kemudian pada 2024 sudah bisa melaksanakan pembangunan di beberapa sekolah khususnya sarana mandi cuci kakus (MCK).

“Karena ada percontohan seperti di Tanggerang, yang keberadaan MCK di depan di gerbang pintu masuk sekolah. Kemungkinan kita buat hanya 1 atau 2 sekolah dulu, nanti secara bertahap bila sudah terbiasa akan terus berlanjut. Nantinya Dinas Pendidikan (Disdik) melaksanakannya,” tukasnya. (shn/smr)