Site icon Seputaran.id

Ratusan Guru SD dan SMP di Banjarmasin Diperkuat Nilai Antikorupsi dan Etika Profesi

Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Inspektorat Kota Banjarmasin melaksanakan kegiatan Sosialisasi Antikorupsi, Benturan Kepentingan, Penegakan Kode Etik, serta Sosialisasi Sarana Pengaduan Masyarakat bagi 300 Guru SD dan SMP Negeri maupun Swasta se-Banjarmasin, di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Selasa (11/11/2025).

Sebagai narasumber sosialisasi, Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda menuturkan, praktik korupsi tidak hanya berkaitan dengan penyalahgunaan uang atau materi, tetapi juga menyangkut perilaku dan budaya kerja di lingkungan institusi. “Korupsi itu tidak selalu soal duit, tapi juga bisa masuk dalam budaya kerja. Misalnya, menggunakan jaringan WiFi kantor untuk kepentingan pribadi, scrool hp atau menghabiskan waktu kerja untuk hal-hal di luar pekerjaan,” jelasnya.

Baginya, hal-hal kecil seperti itu dapat merusak kecerdasan kolektif dan profesionalisme kerja. Korupsi sekecil apa pun bentuknya, dapat menghancurkan kecerdasan kolektif dan integritas organisasi. Karena itu, langkah sosialisasi seperti ini penting dilakukan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan dini terhadap perilaku korupsi, terutama di Lingkungan pendidikan.

“Kita tidak ingin korupsi menjadi budaya yang menular. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal pencegahan dini agar nilai-nilai integritas terus tumbuh di dunia pendidikan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi para pendidik untuk memperkuat komitmen dalam menegakkan kode etik profesi guru, menghindari benturan kepentingan dan memahami mekanisme sarana pengaduan masyarakat yang disediakan pemerintah.

“Melalui kegiatan ini, Pemko Banjarmasin berharap tercipta Lingkungan pendidikan yang bersih, berintegritas dan bebas dari praktik koruptif, sejalan dengan visi mewujudkan Banjarmasin Maju dan Sejahtera,” kata Hj Ananda.

Sementara itu, Kepala BKD Diklat Banjarmasin Totok Agus Daryanto menuturkan, sosialisasi ini diberikan karena sekarang lagi trend soal prilaku dan kode etik guru, termasuk ASN.

“Tentunya sekarang ini lagi trend, di dalam kode etik ada terkait waktu, disiplin dan tempat yang menjadi krusial. Oleh karena itu jangan mendatangi tempat yang tidak sesuai dengan atribut ASN apalagi di saat jam kerja,” tukasnya. (shn/smr)