Site icon Seputaran.id

Puluhan Murid SMP Negeri 33 Banjarmasin Diduga Keracunan, Walikota Yakin Bukan Karena MBG

Walikota Banjarmasin HM Yamin saat memantau dugaan keracunan massal murid SMP Negeri 33 Banjarmasin di Puskesmas. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Puluhan murid SMP Negeri 33 Banjarmasin harus dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru, Selasa (21/10/2025). Setelah diduga mengalami keracunan.

Atas insiden itu, Walikota Banjarmasin HM Yamin HR meninjau langsung ke Puskesmas Basirih Baru. Sedikitnya ada sekitar 40 orang murid yang diobservasi dan hasilnya murid telah kembali dan keadaan normal atau kodisi baik-baik saja serta diberikan obat.

“Keluhan ada sakit perut, mual, muntah dan lainnya, kondisi para murid tidak tahu ketika berada di sekolah. Soalnya penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) saat inisiden ini belum disalurkan,” katanya.

Oleh karena itu, ia ingin melihat nanti hasil uji klinis sampel yang telah diambil dan hasilnya akan dikeluarkan sekitar 7 hari kemudian.

Namun, ia masih berkeyakinan bukan hanya terjadi karena MBG. Dan akan memanggilpanggil pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan mencek lokasi penyediaan MBG. “Bila hasilnya bagus terus dijalankan pihak SPPGnya.” tuturnya.

Ia mengimbau, kepada pihak SPPG untuk penyediaan dam penyajian harus menyesuaikan, jangan sampai menyiapkan malam dibagikan besok siang, jadi rentang waktunya lama.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin M Ramadhan menuturkan, nanti hasil uji lab sampel sekitar 7 hari baru keluar.

Perawatan diberikan sekarang telah diobservasi dan tindakan penangan pertama dilakukan. Para murid ini gejala nya mual-mual, sakit perut dan diare. “Murid telah diberikan obat dan Alhamdulillah sudah keadaan baik,” pungkasnya.

Kepala SMP Negeri 33 Banjarmasin Sumiyati membantah, ada keracunan apalagi terkait MBG. “Apalagi hari ini MBG belum disalurkan. Distop dulu penyaluran pada hari ini, oleh ada murid yang mengeluhkan tadi dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” terangnya Sumiyati.

Ia menyatakan, penyebab pastinya pihak tidak mengetahui pasti dialami para murid. “Tapi para siswa dipulangkan lebih cepat. Dan biasanya makan dibagikan dan ini tidak bawa bekal, jadi kasian lebih baik pulangkan saja supaya orang tua tidak waswas,” tukasnya. (shn/smr)