SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Proyek revitalisasi sungai di Banjarmasin, yang didanai melalui hibah dari World Bank dalam kerangka program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), kini terus menunjukkan perkembangan.
Dengan anggaran total sebesar Rp209 miliar dan target penyelesaian pada 2026, proyek ini dipandang sebagai salah satu langkah strategis untuk mengurangi risiko banjir di Kota Seribu Sungai.
“Setelah menyelesaikan tahap pertama sepanjang 900 meter yang membentang dari Jembatan Simpang Ulin hingga Taher Square, pengerjaan kini berlanjut ke tahap kedua,” ujar Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah.
Area yang dikerjakan meliputi kawasan Sungai Gardu hingga Simpang Gatot, diteruskan ke Pasar Kuripan, hingga wilayah Zafri Zamzam. “Proses sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan intensif,” ungkapnya Suri, saat ditemui awak media di Kantor, Selasa (4/11/2025).
Data Perhitungan Pergantian Tanah (DPPT) telah lengkap secara terperinci by name by address. “Selanjutnya hanya tinggal proses sosialisasi kepada pemilik tanah untuk mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan,” bebernya.
Tahap kedua ini juga menjadi bagian penting dari proses pembebasan lahan yang tengah ditangani oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Harapannya agar seluruh tahapan pembebasan lahan dapat terselesaikan tepat waktu sesuai rencana yang sudah ditetapkan.
Kelancaran proses ini sangat mendukung, agar konstruksi tidak mengalami penundaan dan tetap mengikuti jadwal penyelesaian di 2026.
“Anggaran di tahap 2 dan 3 hingga Zafri Zamzam kisaran Rp185 Miliar. Dibayarkan pada 2026, bila tidak ada halangan antara Januari, Februari dan Maret. Soalnya April sudah kontrak dan pembebasan lahan hingga pembayaran,” jelasnya.
Suri menyatakan, kalau program NUFReP ini tidak selesai, bakal berpindah ke kota lain yang lebih siap lahannya. “Karena closing nya pada 2027 akhir sudah harus selesai,” ungkapnya.
Ia berkomitmen menyelesaikan lahan ini, karena kebutuhan penataan kawasan Veteran, Zafri Zamzam, Sungai Guring, Kelayan sesuai Visi-Misi Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Yamin-Ananda. “Jadi harus siap, Pemko menyiapkan anggaran dan tinggal tim pengadaan tanah dari SKPD,” tukasnya. (shn/smr)
