Site icon Seputaran.id

Program Kawal Incubator, Diharap Lahirkan Wira Usaha Baru Berbasis UMKM 

Sosialisasi program kawal Inkubator. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Puluhan peserta mengikuti sosialisasi Program Inkubasi Usaha Mikro Kawal Incubator Angkatan 3 Banjarmasin dengan Tantangan dan Peluang Usaha di Era Ekonomi Hijau Tahun Anggaran 2024, di Himalaya Ballroom Hotel Banjarmasin Intenasional (HBI), Banjarmasin, Selasa (2/7/2024).

Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina mengatakan, program Kawal Inkubator Bausaha Tanpa Bunga atau BAHUMA adalah salah satu program unggulan yang memberikan akses bantuan permodalan bagi pelaku wirausaha baru, tanpa harus dibebani dengan bunga.

“Terima kasih kepada para peserta kawal inkubator mengikuti kegiatan ini, karena ini program unggulan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melahirkan wirausaha baru berbasis UMKM,” ujarnya.

Menurutnya, program ini sudah berjalan selama 3 tahun, dan banyak alumni atau lulusan kawal inkubator yang naik kelas dan menghasilkan produk berkualitas maupun berkelas setelah mengikuti program ini.

Diharapkan setelah mengikuti seleksi selama 6 bulan ini, peserta yang terdiri dari wirausaha baru bisa betul-betul berusaha dengan baik dari sisi kualitas produk, kehigienisan dan kemasannya.

“Kemudian Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halalnya bisa dilengkapi. Itu yang harus mereka ikuti dalam program Kawal Incubator ini,” katanya.

“Saya berharap dari program ini akan lahir kelas-kelas baru UMKM hingga menjadi pengusaha besar nantinya di Kota Seribu Sungai,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Isa Anshari mengatakan, ada 100 lebih peserta yang telah mendaftar di Kawal Incubator, yang diseleksi menjadi 30 orang.

Program Kawal Incubator itu akan berlangsung selama 6 bulan hingga Oktober mendatang.

“Insya Allah pada Oktober nanti akan muncul wira usaha baru bagian dari Kawal Incubator 2024. Bisa menjadi wira usaha baru yang mandiri tentunya,” tuturnya.

Dikatakannya, usaha dari para peserta ini masih bervariasi, yakni ada fashion, kriya dan kuliner. “Biasanya mendominasi itu kuliner seperti tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Menurutnya, para peserta ini, tak hanya diberi pemahaman awal. Tetapi juga soal manajemen berkelanjutan dari usaha yang ditekuni.

“Bukan hanya dari segi usahanya yang dinilai, tapi bagaimana cara mengelola usahanya, kemudian memasarkannya agar bertahan dan berkelanjutan,” terangnya.

Hingga kini sudah terdapat hampir 3.600 Wirausaha baru se-Banjarmasin yang dibina oleh Pemko Banjarmasin. Bahkan, sekitar 800 di antaranya telah berjalan secara mandiri.

“Kita harapkan usaha mereka bisa terus berjalan dan naik kelas, setelah diciptakan usaha mandiri itulah yang jadi target akhir seluruh peserta Kawal Incubator. Ini akan kita pantau dan bina terus, apakah usahanya ini bisa betul-betul berjalan atau mengalami stagnan (tidak ada perkembangan) atau berhenti,” tukasnya.

Diketahui, program ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja dan Bank Kalsel Cabang Utama Banjarmasin. (shn/smr)