Site icon Seputaran.id

PKP Angkatan VII Ditutup, Peserta Diharapkan Bawa Perubahan Bermanfaat dan Berkelanjutan

Penutupan PKP Angkatan VII 2025 yang berlangsung di Aula Kampus BPSDMD Kalsel Jalan Panglima Batur Timur, Banjarbaru. (foto : Adpim Kalsel)

SEPUTARAN.ID, BANJARBARU – Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VII 2025 yang berlangsung di Aula Kampus BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Jalan Panglima Batur Timur, Banjarbaru secara resmi ditutup pada Rabu (3/2/2025).

Pelatihan ini berhasil dan dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan untuk 40 peserta yang terdiri dari 28 ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel dan 12 ASN dari Kabupaten Tapin.

‎Penutupan ini berlangsung khidmat yang disaksikan oleh Ketua DPW Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) Provinsi Kalsel, Tina Purnamawati; Kepala BPSDMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah dan jajaran pejabat BPSDMD Kalsel, serta unsur SKPD Kalsel.

Usai menutup kegiatan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Adi Santoso mewakili Gubernur Kalsel H Muhidin mengucapkan selamat dan sukses atas keberhasilan peserta dalam menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan ini.

“Mudah-mudahan setelah pelatihan ini, seluruh peserta dapat tumbuh menjadi pemimpin yang inovatif, kreatif, dan berintegritas. Karena dengan kepemimpinan yang inovatif dan berintegritas, kita dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik serta meningkatkan pelayanan publik di berbagai bidang pembangunan,” ucapnya.‎

‎Pelatihan memiliki manfaat besar untuk mengembangkan potensi diri dan memperbaiki kualitas pelayanan publik. Semua jenis pelatihan yang diikuti, semua diarahkan untuk membenahi kinerja organisasi agar dapat bekerja lebih cepat, lebih efektif, dan mampu beradaptasi dengan setiap perubahan yang terjadi.

‎”Pada PKP Angkatan ke-7 ini, telah dibekali dengan berbagai mata pelatihan yang sangat mendukung peningkatan sektor pelayanan publik. Bahkan di akhir pelatihan, setiap peserta diwajibkan membuat aksi perubahan sesuai kebutuhan organisasi atau unit kerja masing-masing,” tuturnya.

Ditekankan, aksi perubahan yang dirancang para peserta harus dikelola secara berkelanjutan dan tidak hanya dijadikan syarat kelulusan. Gubernur menilai, aksi tersebut semestinya mampu menghadirkan terobosan yang memberi manfaat nyata bagi terwujudnya pemerintahan yang baik dan berintegritas. ‎”Pesan saya, aksi perubahan ini harus dikelola secara berkelanjutan. Jangan sampai aksi tersebut hanya menjadi syarat kelulusan, tetapi harus benar-benar menghadirkan terobosan yang memberi manfaat nyata untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan berintegritas,” katanya.

Diharapkan, seluruh peserta dapat tampil sebagai pemimpin yang lebih percaya diri, memiliki kecakapan manajerial, memahami perencanaan, penganggaran, serta mitigasi risiko. Saat kembali ke kantor masing-masing, menjadi pemimpin yang lebih baik, lebih kuat dalam gagasan, lebih disiplin dan lebih berani membuat terobosan meningkatkan kinerja organisasi.

Ia mengingatkan, Kalsel tengah mempersiapkan diri sebagai gerbang logistik Kalimantan. Upaya ini, katanya, membutuhkan peningkatan kinerja organisasi dari berbagai aspek, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan pengawasan.

‎Sementara itu, Dr drh Rini Fajarwati, Kasi Mitigasi UPTD Krisis dan Epidemi Kesehatan Kalsel menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya sebagai Peserta Terbaik I PKP Angkatan 7 Tahun 2025. “Semoga capaian ini dapat diimplementasikan untuk berkontribusi lebih baik bagi pembangunan Banua ke depan,” katanya.

‎Alumnus S3 Sains Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ini menjelaskan, inovasi yang diusungnya, yakni aksi perubahan berupa optimalisasi upaya pengurangan krisis kesehatan melalui pelaporan Rapid Health Assessment (C-PERFECT) pada subunit pelayanan teknis, pelayanan krisis, dan epidemi kesehatan di Kalsel.

‎”Inovasi yang Ulun (saya) angkat di sini adalah aksi perubahannya, yaitu optimalisasi pengurangan atau upaya pengurangan krisis kesehatan melalui pelaporan Rapid Health Assessment atau C-PERFECT pada subunit pelayanan teknis, pelayanan krisis dan epidemi kesehatan di Kalsel,” tandasnya. (smr)