Site icon Seputaran.id

Perumda Pasar Terapkan Kartu Tap Cash Bayar Retribusi, Pedagang : Ini Merepotkan

Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda saat dijelaskan kartu Tap Cash saat launching Digitalisasi Pasar oleh Perumda Baiman. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Mewujudkan pasar lebih maju dan sejahtera transaksi lebih mudah cepat dan aman, di momen Harjad ke-499 Banjarmasin diluncurkan program Digitalisasi Pasar. Dan ada 499 Kartu Tap Cash diserahkan kepada pedagang pasar .

Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda mengapresiasi dan terima kasih, atas yang dilakukan oleh jajaran Perumda Pasar yang telah berperan dalam suksesnya peluncuran sistem pembayaran digital di Pasar Tradisional Banjarmasin.

Program ini merupakan langkah penting dalam mendorong modernisasi pelayanan publik sekaligus mendukung terciptanya tata kelola retribusi pasar yang lebih efisien.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota (Pemko), mengucapkan terima kasih kepada jajaran perangkat daerah yang telah menyiapkan dan menyukseskan program ini. Ucapan terima kasih juga kepada pihak perbankan, mitra digital, serta para pedagang yang mau beradaptasi dan belajar bersama dalam penerapan sistem pembayaran digital,” ujarnya.

Ia menekankan, aktivitas perdagangan merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat sehingga perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pemko Banjarmasin, berkomitmen menghadirkan sistem pembayaran digital sebagai bagian dari modernisasi dan peningkatan pelayanan publik.

Program ini hadir untuk memudahkan pedagang dalam membayar retribusi, mengurangi risiko kehilangan uang tunai, meningkatkan transparansi, sekaligus memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pembeli.

Lebih lanjut, sistem pembayaran digital para pedagang dapat memanfaatkan berbagai metode, seperti Tap Cas, QRIS maupun kanal elektronik lainnya.

“Inovasi ini diyakini akan menjadikan aktivitas perdagangan di Pasar lebih praktis, cepat dan transparan, sekaligus mendorong terciptanya pasar yang tertib, bersih dan berdaya saing,” sebut Ananda.

Tidak hanya itu, ia juga memberikan usulan agar pasar tradisional di Banjarmasin bisa terus bertransformasi menjadi ruang publik yang lebih menarik. “Kalau bisa Pasar Tradisional kita dibuat seperti di kota-kota lain, yang bisa jadi tempat nongkrong anak muda. Ke depan mungkin bisa dicoba berkolaborasi dengan UMKM seperti kopi atau makanan kekinian agar Pasar Tradisional semakin ramai dikunjungi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Baiman Kota Banjarmasin M Abdan Syakura menuturkan, peluncuran Digitalisasi Pasar ini dalam rangka Hari Jadi Kota Banjarmasin dan salah satu program kerja di Perumda Pasar.

“Alhamdulillah dapat bekerjasama dengan salah satu BUMN perbankan. Kami melakukan ini, karena melihat pasca Covid-19 budaya perilaku masyarakat berubah. Jadi untuk itu harus bisa merespon, karena sekarang sistem pembayaran dan belanja serba digital,” terangnya.

Ia mengharapkan, program ini dapat berjalan efektif, karena semua transaksi otomatis masuk real time ke data Perumda Pasar.

Dijelaskannya, Tap Cash nya ini multi payment, sistem atau fitur pembayaran yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan lebih dari satu metode pembayaran atau membayar berbagai tagihan sekaligus dalam satu platform terpadu.

“Jadi semua terintegrasi, memang secara perlahan-lahan dan tidak semua pedagang melek terhadap digitalisasi. Ini perlu kita coba, pihak bakal berikan edukasi langsung kepada para pedagang, agar bagaimana cara mengisi Top Up Tap Cash tersebut. Dan yang menjadi kendala di lapangan tentu evaluasi akan terus-menerus dilakukan,” ucapnya.

Ia menuturkan, skemanya ini kerja sama, kartu dibeli dari salah satu BUMN perbankan dan dibagikan ke 499 pedagang secara gratis. “Nanti misalkan itu hilang baru beli,” katanya.

Salah seorang pedagang toko bahan bangunan Wilna menuturkan, biasa bayar retibusi per harinya pasar pakai cash sekarang dengan Tap Cash.

“Jadi harus diisi dulu, bisa lewat toko ritel modern dan banknya. Untuk layanan sekarang baru pembayaran retribusi,” ucapnya.

Anehnya, ia merasa, dengan adanya Tap Cash ini malah merepotkan, sebab biasanya cash sekarang pakai kartu. “Kalau habis diisi dulu baru bisa dibayarkan,” tukasnya. (shn/smr)