Site icon Seputaran.id

Peringatan Hari Ibu, Mometum Menekan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 

Pemotongan tumpeng oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi istri Siti Wasilah pada peringatan Hari Ibu. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Peringatan Hari Ibu ke-94, dijadikan momentum untuk refleksi untuk memberi perhatian kepada ibu dan menekan kasus kekerasan terhadap perempuan.

“Untuk bunda kita tercinta masing-masing, kemudian kepada ibu-ibu di Banjarmasin, termasuk istri masing-masing di keluarga,” ujar Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat peringatan hari ibu bertema “Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya, di Hotel Roditha, Jumat (16/12/2022).

Makanya, kata dia, institusi keluarga sangat berperan dan strategis untuk dipertahankan. Mengingat, faktor dominan itu yakni istri terhadap anak-anak untuk membangun sebuah keluarga.

Selain itu, ia juga mengingatkan, agar tak terjadi eksploitasi terhadap perempuan dan anak di Banjarmasin.

“Dulu di Banjarmasin, pernah terjadi kasus eksploitasi terhadap bocah 6 tahun. Yang kemudian langsung disikapi Satgas Perlindungan Anak dan Perempuan,” katanya.

Oleh sebab itu, ia berpesan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin serta instansi terkait lainnya, agar bisa menindaklanjuti serta mengantisipasi jika menemukan kasus eksploitasi perempuan dan anak.

“Misalnya dalam bentuk pendampingan kepada yang bersangkutan dan pembinaan terhadap keluarganya,” katanya.

Sementara itu, Hj Siti Wasilah yang baru dikukuhkan sebagai Bunda Forum Anak Kota Banjarmasin mengharapkan, melalui peringatan ini, semua perempuan dan ibu di Banjarmasin semakin meningkatkan kapasitas baik kepada anak, keluarga maupun masyarakat.

“Jadi saat berada di rumah seorang ibu menjadi tokoh pendidikan pertama bagi anaknya, ketika ada permasalahan bisa memberikan kesadaran dan perlindungan,” jelasnya.

Ia mengatakan, pada momen ini berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan bisa ditekan di Banjarmasin. Sehingga perlu dukungan semua pihak.

Menurut dia, pada 2022 ini terdapat 150 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banjarmasin.

“Dari semuanya, kasus paling banyak kekerasan terhadap anak, dan 20 persen diantaranya adalah kekerasan seksual,” sebutnya.

Dalam hal ini perlu menjadi perhatian semua dan menghimbau kepada orang tua untuk lebih memberikan perhatian kepada anak.

“Bukan hanya dalam memberikan uang saku dan makan tapi mendampingi anak-anak, kalau tidak mereka akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif dari lingkungan,” katanya.

Karena memang tantangan membesarkan anak sekarang lebih susah dan banyak tantangannya.

Istri Walikota Banjarmasin ini juga meminta, dukungan masyarakat untuk berani melapor dan memberikan teguran jika menemukan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. (shn/smr)