SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Lebih dari 10 ribu warga Banjarmasin menderita penyakit diabetes melitus. Pasalnya dari data didapat kasus diabetes militus di Banjarmasin per September 2023 lalu sudah mencapai angka 11 ribu.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan penyebab yang beragam yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein sebagai akibat gangguan fungsi insulin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, jumlah itu masih rendah dibandingkan tahu lalu, yang mencapai sekitar 16 ribu kasus.
“Tentunya harapannya angka tidak naik lagi hingga akhir tahun,” ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya terus melakukan kiat penanganan dengan menggalakkan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di kelurahan dan lainnya.
Selain Itu, untuk penanganan penyakit tersebut juga dilakukan screaning terhadap masyarakat, terutama bagi para Lansia yang rentan penyakit tersebut.
“Dari screaning kita mengetahui data masyarakat yang dinyatakan diabet. Misal, jika terditeksi atau dinyatakan diabetes maka penderita harus taat melakukan pemeriksaan rutin ke Puskesmas terdekat,” tuturnya.
Kemudian, para penderita diharapkan melakukan, pola hidup, olaharaga teratur agar gula dalam darah bisa terkontrol dengan baik disamping mengkonsumsi obat-obatan yang dianjurkan dokter.
“Jika itu diterapkan maka diabetes bisa terkontrol,” jelasnya.
Lalu, seberapa bahaya diabetes bagi orang yang mengidap? dr Tabiun mengatakan, tingkat kebahayaannya beragam, namun tidak langsung meninggal.
“Tergantung si penderita, apakah terkena komplikasi soalnya perjalanannya lama. Penderita tidak bisa serta merta akan terbebas dari penyakit gula darah tersebut. Sebab penyakit itu sulit bisa disembuhkan jika sudah terdeteksi berada di dalam tubuh pasien,” katanya.
Untuk itu, dia mengimbau, seluruh masyarakat agar bisa mengurangi konsumsi gula, agar tidak lebih dari tiga sendok perhari.
“Apalagi di tengah maraknya kopi shop saat ini, agar terus mengontrol konsumsi gula berlebih. Mengingat diabetes sendiri tidak hanya menyerang bagi orang dewasa maupun Lansia. Namun juga dapat ke kalangan muda maupun anak,” tukasnya. (shn/smr)