SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sosialisasi Percepatan Pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Layanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU -KIA) digelar, di Kantor Dinas Kesehatan, Senin (26/5/2025).
Kegiatan itu bertujuan mengatasi krisis dokter spesialis, karena saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus berupaya memperkuat sektor kesehatan.
“Makanya peningkatan kualitas SDM sebagai langkah strategis menjadi bagian dari upaya menjawab tantangan layanan kesehatan yang kian kompleks,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda di sela kegiatan.
Menurutnya, menjadi fokus peningkatan SDM saat ini adalah ke Rumah Sakit (RS) milik Pemerintah Daerah (Pemda).
“Prioritas diberikan pada penanganan lima penyakit serius, yakni Kanker, Stroke, Jantung, Urologi serta Kesehatan Ibu dan Anak,” jelasnya.
Program ini mendapat dukungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta difasilitasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banjarmasin.
Hal tersebut selaras dengan program beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk tenaga kesehatan.
Baginya, kekurangan dokter spesialis menjadi persoalan krusial yang ingin segera mendapat perhatian.
“Kita masih kekurangan tenaga spesialis. Ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak menghambat pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan layanan diberikan,” jelasnya.
Ia menyatakan, nantinya akan dipetakan kebutuhan dokter spesialis yang diperlukan dan kemampuan untuk memenuhinya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan (BKD DIKLAT) Banjarmasin Totok Agus Daryanto menuturkan, kesiapan pihaknya dalam mendukung dari sisi perencanaan dan pengelolaan SDM.
Saat ini, langkah awal dengan penyusunan peta jabatan untuk tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes). “Kalau sekarang belum ada, Insya Allah pada 2026 ASN-nya akan kita plot,” imbuhnya.
BKD DIKLAT juga siap memfasilitasi tenaga medis yang ingin melanjutkan pendidikan. Biaya bisa ditanggung dari program pemerintah.
“Dalam waktu dekat bisa disiapkan 1–2 dokter spesialis sesuai kebutuhan prioritas daerah, dengan skema pendidikan gratis,” jelasnya.
Ia menyatakan, langkah peningkatan kualitas SDM itu, untuk mendukung layanan terhadap penyakit jantung, kanker, stroke, urologi dan masalah kesehatan utama lainnya.
Totok menyebut, upaya terpadu ini harapannya dapat meningkatkan akses, mutu dan kecepatan layanan kesehatan bagi warga Banjarmasin.
“Tujuannya, untuk menurunkan angka sakit dan kematian akibat penyakit tidak menular yang terus meningkat,” tukasnya. (shn/smr)