Site icon Seputaran.id

Pelaku Usaha di Banjarmasin Diedukasi Kemetrologian 

Kepala Disperdagin Banjarmasin Ichrom Muftezar saat sambutan pada kegiatan Edukasi Kemetrologian. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sebanyak 100 pelaku usaha mendapatkan Edukasi Kemetrologian yang diselenggarakan Balai Standarisasi Metrologi Legal (BSML) Regional III bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, di Hotel Galaxy, Kamis (12/10/2023).

Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman kemetrologian kepada para pelaku usaha.

“Baik pemahaman kepada pengguna alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengakapnnya. (UTTP) dan produsen Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) untuk menunjang perekonomian di daerah,” ujar Pengawas Kemetrologian BSML Regional III Ahmad Yani.

Dikatakannya, peserta yang ikut terdiri dari pihak perusahaan, UMKM, Mahasiswa dan Pemerintah Daerah (Pemda).

“Kegiatannya berupa pemaparan materi tentang UTTP dan BDKT. Tujuannya agar masyarakat melek terkait kemetrologian. Supaya tahu bahwa ini merupakan alat ukur, bukan masalah cuaca. Kalau cuaca itu Kemeteorologian,” sebutnya.

Baginya, edukasi kemetrologian sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya apabila ada perbedaan dalam pengukuran perhitungan, maka akan merugikan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin Ichrom Muftezar, jika kemetrologian ini sangat penting untuk masyarakat.

“Tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen,” tuturnya.

Bahkan, ia berkomitmen, jajarannya terus aktif melakukan tera ulang terhadap beberapa pengusaha di Banjarmasin.

“Itu terbukti dari keberhasilan di 2022 kemarin yang mendapatkan penghargaan daerah tertib ukur dari Kementerian Perdagangan yang diserahkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan diterima Walikota Banjarmasin di Samarinda,” terangnya.

Bahkan, Dispedagin memiliki beberapa inovasi seperti Lentera Patok. Yakni pihaknya langsung turun ke lapangan mendatangi pengusaha yang menggunakan alat ukur takar, timbang dan lainnya.

“Jadi awal hidup kita saja sudah ditimbang, seperti timbangan bayi itu juga kami tera. Bahkan di SPBU, Pasar dan dimana saja pasti kami tera,” tukasnya. (shn/smr)