Site icon Seputaran.id

Pelajar Perempuan di Banjarmasin Diberi Obat Penambah Darah Tiap Minggu, Ada Apa ?

Pelajar perempuan saat mengikuti Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah 2022, yang digelar Dinkes Banjarmasin di MAN 2 Banjarmasin.

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Tidak mau menemukan kasus anak kurang gizi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin menggelar Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah 2022, di MAN 2 Banjarmasin, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 tersebut, juga dilaksanakan di 27 Puskesmas Banjarmasin.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, aksi bergizi ini dengan memberikan obat penambah darah untuk pelajar perempuan atau siswi SD, SMP, SMA tiap minggunya selama 6 bulan.

Ia berharap tidak ada lagi anak-anak yang kurang gizi dan kurang darah. Sehingga anak-anak bisa menjadi generasi emas untuk ke depannya.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya kegiatan seperti ini kerjasama antar sekolah dengan pemerintah daerah berjalan baik. Sehingga anak dapat terkontrol gizinya dan seimbang, yang kemudian tumbuh kembang baik secara fisik sehat serta psikis nyaman yang membuat tidak adanya buly dan intimidasi,” katanya.

Kepala Dinkes Banjarmasin M Ramadhan menjelaskan, pemberian obat penambah darah untuk pelajar perempuan atau siswi sebagai persiapan reproduksi saat dewasa dan ketika berkeluarga mengurangi  dapat mengurangi angka stunting.

“Alasan pemberian obat penambah darah itu, karena 3 dari 10 masyarakat kita itu terkena anemia atau kurang darah,” bebernya.

Sub Koordinator Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinkes Banjarmasin Ariyanti menambahkan, pemberian obat penambah darah lebih ditekankan kepada remaja perempuan, karena untuk mempersiapkan reproduksi pada saat dewasa.

Mengingat perempuan pada masa dewasa akan menghadapi kehamilan, persalinan dan nifasnya.

“Selain itu juga kita tahu setiap bulan anak perempuan mengalami haid, jadi sebagian kecil kesitu arahnya, tapi yang jelas kita ingin saat dewasa tidak mengalami anemia,” jelasnya.

Diakuinya, sejak pandemi Covid-19 persentase remaja perempuan yang meminum obat penambah darah rendah.

“Maka dari itu, melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi dapat meningkatkan Persentase capaian obat penambah darah bagi perempuan dari rendah bisa meningkat lagi,” tukasnya. (shn/smr)