Site icon Seputaran.id

PBSI 2023, Padi Apung Kelompok Tani Bunga Padi Berhasil Panen

padi apung di Kelompok Tani Bunga Padi, Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit,Batola, (foto : istimewa)

SEPUTARAN.ID, MARABAHANProgram Sosial Bank Indonesia (PSBI) 2023 untuk padi apung di Kelompok Tani Bunga Padi, Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), berhasil panen.

Sehingga Panen padi apung tersebut merupakan tonggak penting dalam pengembangan pertanian di Kalsel.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalsel Fadjar Majardi, panen padi apung ini adalah hasil dari implementasi PSBI 2023.

“Kami berhasil memanen padi apung dari 300 styrofoam. Kegiatan ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan petani di wilayah Kalsel,” ujarnya di sela panen padi tersebut, Jumat (9/8/2024)

Fadjar menjelaskan, penerapan budidaya padi apung bertujuan untuk mengatasi masalah geografis yang dihadapi oleh petani Kalsel.

“Saat musim hujan tiba, lahan mereka sering tergenang air dalam yang menghambat kegiatan budidaya. Dengan budidaya padi apung, kami berharap dapat meningkatkan frekuensi penanaman padi menjadi minimal dua kali dalam setahun, serta meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan petani,” tuturnya.

Dalam proyek ini, berbagai komponen seperti styrofoam, benih, media tanam, pupuk, pestisida, dan pembenah tanah telah disediakan oleh BI melalui implementasi PSBI.

Selain itu, petani juga telah mendapatkan pelatihan capacity building mengenai manajemen budidaya padi apung sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku.

Fadjar menekankan, pelatihan ini bertujuan untuk memastikan para petani dapat memanfaatkan teknologi ini secara efektif dan efisien.

Ia pun bersyukur, karena hasil panen menunjukkan produktivitas yang sangat menggembirakan. “Kami memperoleh hasil panen sekitar 7,9 ton per hektare, jauh di atas rata-rata hasil produksi kelompok tani yang hanya mencapai 3-3,5 ton per hektare dengan metode konvensional. Ini menunjukkan bahwa padi apung dapat memberikan hasil yang lebih optimal,” jelasnya.

Pun demikian, keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari sinergi antara berbagai pihak. “Kami berterima kasih kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Batola, serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jejangkit yang telah memberikan dukungan dan pendampingan maksimal kepada petani,” ujarnya.

Dia berharap, padi apung ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain. “Kami berharap inovasi padi apung ini akan menjadi model bagi pengembangan pertanian di daerah lainnya, dan dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan,” tukasnya. (rilis/smr)