Site icon Seputaran.id

Pasca Pemilu, Harga Telur dan Beras Mengalami Kenaikan

Pedagang telur di Pasar Cemara Banjarmasin. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Harga bahan pokok (Bapok) di Banjarmasin cenderung mengalami kenaikan setelah Hari Pencoblosan 14 Februari lalu.

Saat dipantau di lapangan di salah satu pasar tradisional yakni Pasar Cemara di Kecamatan Banjarmasin Utara, Kamis (22/2/2024).

Diungkapkan Pedagang Telur Slamet, untuk harga kebutuhan pokok ada mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Misalnya untuk harga telur ayam dan itik serta beras.

“Biasanya Rp27 ribu menjadi Rp 29 ribu untuk 1 kg untuk telur ayam, kalau itik dari perbiji naik dari Rp2.700 jadi Rp3 ribu,” sebutnya.

Dikatakannya, harga mulai ada kenaikan setelah Hari Pencoblosan 14 Februari lalu. “Kurang lebih sekitar 1 minggu sudah,” timpalnya.

Dikatakannya, untuk kenaikan disebabkan karena barangnya belum yang datang. Meski ada kenaikan, namun penjualan tetap stabil dan tidak terlalu pengaruh.

“Harapannya dari pedagang bila bisa harga normal, kalau turun-naik menyampaikan ke pembeli tidak tega,” tuturnya.

Sementara itu, Pedagang Beras Silahuddin mengatakan, ada kenaikan sedikit untuk harga beras.

Untuk beras Banjar, asalnya Rp17 ribu menjadi Rp18 ribu. Kalau beras Jawa untuk 5 kg Rp80 ribu jadi Rp90 ribu sedangkan 10kg Rp165 ribu naik Rp175 ribu. “Jadi kenaikan beras lokal sekitar Rp 1 ribu dan jawa Rp 10 ribu,” sebutnya.

Dikatakannya, kenaika harga ini sudah setengah bulan ini dan secara bertahap.

Untuk kenaikan disebabkan oleh gagal panen, pendapatan dari petani hasil panen kurang bagus.

“Harapannya dari pedagang bila bisa harga tetap stabil,” ucapnya.

Dari data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, harga bapok seperti beras masih diangka Rp21 ribu per liter bisa dibilang masih stabil.

Bahkan di Pasar Antasari, harganya mengalami penurunan Rp1.000 untuk beras Unus Mutiara.

Walaupun tidak semuanya tapi ada penurunan harga beras kurang lebih Rp1 ribu. Namun, ada bapok yang mengalami kenaikan harga seperti sayur-mayur dan lainnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin Ichrom Muftezar menyebut, walau kenaikan hargan, tapi masih normal dan ketersediaanya cukup terjaga.

Ia juga bersyukur, karena angka inflasi saat ini cukup terjaga yakni di 2,31 di bawah angka inflasi nasional 2,6.

“Berharap tak ada kenaikan harga yang signifikan dan masih tetap terjaga di Banjarmasin saat bulan Ramadan nanti,” harapnya.

Karena kenaikan harga itu biasanya terjadi saat hari-hari besar keagamaan dan sejenisnya.

“Tapi yang jelas kita tetap jaga ketersediaan bahan pokok itu di Banjarmasin. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Pihak kita akan terus melakukan upaya-upaya salah satunya Pasar Murah,” katanya. (shn/smr)