Site icon Seputaran.id

Pasar Murah Diklaim Mampu Tekan Inflasi di Banjarmasin

Warga antusias saat membeli paket sembako murah di Bazar Murah dalam rangka HKN ke-59 di Balaikota Banjarmasin. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pelaksanaan Bazar atau Pasar Murah yang digelar di 2023, diklaim Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) mampu menekan angka inflasi di Banjarmasin.

Adapun selama 2023 pelaksanaan Pasar Murah tercatat, 23 kali melalui BTT, (Budget Corporate Responsibility (BCSR) sebanyak 21 kali, kemudian Bazar dari PKK ada 5 kali.

Kepala Disperdagin Banjarmasin Ichrom Muftezar mengklaim, pasar murah tersebut memberikan pengaruh terhadap angka inflasi.

Sejak rutin digelar Pasar Murah, trend angka inflasi turun dari September 2022 lalu 7,4 persen ke Oktober menjadi 7,3 persen 2022.

Pada saat November itu sempat angka inflasi di Banjarmasin tertinggi ke 2 dan ke Desember menjadi peringkat ke 1 se-Indonesia.

Akan tetapi, masuk Januari 2023 turun menjadi peringkat 8, kemudian turun pada Agustus 4,6 dan September 4,5 persen. Kemudian Oktober turun 2,6 persen sekarang November 2,46 persen.

“Jadi, pelaksanaan Pasar Murah dampaknya cukup signifikan menekan angka inflasi di Banjarmasin,” ujarnya saat Bazar Pasar Murah di Halaman Kantor Balai Kota Banjarmasin, kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Minggu (19/11/2023).

Ia melanjutkan, untuk Bazar Murah ini dalam rangka Pengendalian Inflasi Daerah dan Hari Kesehatan Nasional ke-59. Dan pelaksanaannya, kerjasama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), TP-PKK, GOW dan DWP Banjarmasin.

“Kegiatan ini juga salah satu cara pihaknya dalam mengandalikan inflasi di Banjarmasin,” sebutnya.

Adapun yang disediakan sekitar 1.500 paket, yang isinya 2kg dan 2 liter minyak goreng.

Dengan harga dipasaran sekitar Rp68 ribu disubsidi menjadi Rp25 ribu per paket melalui Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Banjarmasin, jadi hanya seharga Rp43 ribu per paketnya.

Di kegiatan ini ada melibatkan 25 distributor dan 25 IKM binaan Disperdagin Banjarmasin.

Tezar melanjutkan, dalam penanganan inflasi ini, pihaknya mengistilahkan ada 3 yakni, pertama penguatan informasi harga barang, stok dan bahan pokok. Kedua kolaborasi hexa helix dan terakhir kerja sama antar daerah.

Selain itu, bekerjasama antar daerah dengan Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala (Batola), Subang (beras) dan Brebes dalam November ini penandatangan MoU (bawang).

Rencananya ada juga kerja sama komoditas lain yakni telur ayam dengan Blitar.

“Karena komoditas perlu dijaga menjadi penyebab inflasi yakni beras, bawang, cabai dan telur,” tukasnya. (shn/smr)