Site icon Seputaran.id

Paman Birin : Kalsel Beruntung Miliki Dua Ulama Besar, Datu Kalampayan dan Guru Sekumpul

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin saat memberikan sambutan pada Manaqib Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. (foto : istimewa/adpim Kalsel )

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama ribuan warga menghadiri pembacaan Manaqib Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Mahligai Pancasila Banjarmasin pada Kamis (26/10/2023) malam.

Ribuan warga sangat antusias memenuhi lokasi acara. Bahkan beberapa jemaah yang hadir juga melaksanakan salat berjamaah di pelataran Mahligai Pancasila.

Pembacaan Manaqib ulama besar yang dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan tersebut, dipandu Tuan Guru KH Muhammad Wildan Salman.

Manaqib ini adalah inisiatif dari Paman Birin dan para tokoh ulama, terutama keturunan Datu Kalampayan.

Sebagai ungkapan cinta dan rasa syukur atas perjuangan Datu Kelampayan dalam penyebaran Islam, tidak hanya di tanah air tetapi juga di Asia Tenggara.

Pembacaan dimulai dengan maulid habsy Ya Jaddanal Arsyadi oleh grup maulid dari Kampung Melayu Martapura yang dipimpin oleh Guru H. Abdul Hakim. Acara berlangsung dengan khidmat dan berlanjut dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Ustadz Ramadhan Najwa, sambutan, dan doa bersama.

Dalam sambutannya, Paman Birin mengumumkan, akan ada empat acara pembacaan manaqib yang akan diselenggarakan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel ke depan.

“Malam ini kita membaca manaqib Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, selanjutnya manaqib Syekh Samman Al-Madani, Manaqib Abah Guru Sekumpul, dan manaqib Siti Khadijah,” ujar Paman Birin.

Dia menjelaskan, banyak orang ingin mengetahui lebih banyak tentang cerita dan perjuangan ulama Banua, dari masa kecil hingga penyebaran Islam.

“Kita sangat beruntung memiliki dua ulama besar, yaitu Syekh Arsyad Al-Banjari dan Guru Sekumpul. Sekarang, banyak ulama yang terus menyebarkan syiar Islam, dan kita berharap Banua semakin berkembang dan menjadi tempat yang penuh berkah,” katanya.

Paman Birin berharap, pembacaan manaqib Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ini akan memberikan inspirasi kepada yang merindukan Datu Kelampayan.

“Kehadiran ulama-ulama ini membuat Banua bersinar. Kehadiran ulama adalah berkah bagi kita,” tuturnya.

Dalam pembacaan manaqib oleh Guru Wildan Salman, diceritakan Datu Kelampayan bernama lengkap Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, yang hidup dua abad yang lalu pada masa Kesultanan Banjar.

“Beliau dilahirkan pada malam Kamis 15 Shafar 1122 H atau 19 Maret 1710 M di Kampung Lok Gabang, sebuah desa yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Astambul,” ungkapnya.

Ayahnya, Abdullah, bekerja di istana dan merupakan kesayangan Sultan. Datu Kelampayan berasal dari keluarga yang sangat religius.

Dia pergi ke Mekkah untuk belajar setelah meminta izin Sultan, dan Sultan membiayai perjalanannya. Setelah lebih dari 30 tahun belajar, Datu Kelampayan kembali ke Banjarmasin, tetapi Sultan telah berubah.

Sultan Tahmidullah II, yang memerintah Kesultanan Banjar pada saat itu, meminta Datu Kelampayan untuk menulis Kitab Hukum Ibadat, yang kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin.

Muhammad Arsyad Al-Banjari menyebarkan Islam di daerah Banjar selama lebih dari 41 tahun.

Dia meninggal pada 6 Sawwal 1227 H/1812 M di usia 105 tahun menurut perhitungan Hijriah dan 102 tahun menurut perhitungan Masehi. Sesuai dengan wasiatnya, beliau dimakamkan di Desa Kelampayan, Astambul, Martapura.

“Kitab yang paling terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin, yang membahas urusan agama. Selain itu, Syekh Muhammad Arsyad juga menulis beberapa kitab tentang pendidikan, wanita, serta hukum perdata,” tambah Guru Wildan Salman, yang memimpin Madrasah Tahfidzul Qur’an Darussalam Martapura.

Salah satu jemaah, Andi, yang datang dari Malkon Temon Banjarmasin Utara, mengungkapkan rasa syukurnya bisa hadir dalam acara pembacaan manaqib tersebut.

“Kami sangat bangga dan bersyukur bisa mengikuti manaqib Datu Kelampayan ini, dan kami berharap bisa hadir lagi di acara manaqib selanjutnya di Mahligai ini,” katanya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Sandi Fitriannor anak Paman Birin, KH. Abd Sani Batola, KH. Juhran Arfan Ali, KH. Sufian Albanjari, KH. Hasanuddin Badruddin, Habib Ali bin Muhammad Al Haddad dari Condet Jakarta, Habib Ali bin Abdullah Al-Idrus Martapura, Pj. Batola, Pj. Tanah Laut, para Kepala SKPD, Forkopimda, karyawan pemprov, dan masyarakat umum. (adpim/smr)