Site icon Seputaran.id

Paman Birin Harapkan Kehadiran Gus Miftah Bawa Keberkahan Bagi Banua 

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin saat dengarkan tausiah Gus Miftah di acara Hikmah Ramadhan. (foto : Adpim Kalsel)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Usai berbuka puasa, Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin serta halamannya dipadati warga yang ingin mendengarkan ceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, dalam acara Hikmah Ramadhan, pada Sabtu (16/3/2024) malam.

Kegiatan yang diselenggarakan atas undangan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin itu, dihadiri warga Banua dari berbagai wilayah seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Barito Kuala.

Salah satunya adalah Jamain (29), warga Basirih, yang datang bersama keluarganya untuk menyimak ceramah Gus Miftah secara langsung.

“Biasanya kami hanya bisa menonton di televisi, sekarang bisa melihat langsung, kami sangat berterima kasih kepada Paman Birin,” ungkapnya.

Perasaan senang juga diungkapkan Samsul, warga Handil Bakti, terhadap ceramah yang disampaikan Gus Miftah.

“Saya senang dengan ceramahnya, kadang-kadang lucu sehingga tidak membosankan bagi jamaah,” ujarnya.

Sementara itu, Paman Birin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua warga yang telah hadir.

“Saya berterima kasih kepada warga yang telah hadir, saya mohon maaf jika ada yang merasa tidak berkenan,” katanya.

Paman Birin berharap, kehadiran Gus Miftah di tanah ini dapat membawa keberkahan. “Saya berharap kehadiran Gus Miftah membawa keberkahan bagi kita semua,” tuturnya.

Sementara itu, tausiah yang disampaikan Gus Miftah tampak membuat warga terhibur.

Dalam tausiahnya, Gus Miftah menyampaikan, hikmah-hikmah tentang puasa dengan gaya santai yang diselingi dengan humor, membuat suasana ceria di antara jemaah yang hadir.

Salah satu pesan yang disampaikan adalah pentingnya untuk tidak memamerkan tiga hal, yaitu kemiskinan, rasa marah dan sikap sombong terhadap orang lain.

Gus Miftah juga menekankan, pentingnya untuk menahan diri dalam berbagai hal agar tidak terjerumus dalam dosa, termasuk dalam hal memamerkan harta benda.

Gus Miftah, seorang mubalig dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, merupakan keturunan ke-9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Kehadirannya juga diikuti tokoh-tokoh penting seperti Alimmul Fadhil Al hafidz TGH M. Wildan Salman, Ketua DPRD Supian HK, Komandan Lanal Banjarmasin, Kolonel Laut (P) Agus Setyawan, Pj Bupati Batola Mujiat, Pj Bupati Tala Syamsir Rahman, serta para habaib, ulama, dan tokoh agama lainnya. (adpim/smr)