SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Rumah Norsiah di Jalan Kelayan B, Gang Sederhana, Kecamatan Banjarmasin Selatan akhirnya direnovasi dengan program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS Rutilahu) atau dikenal dengan program Bedah Rumah.
Norsiah pun senang karena mendapatkan bantuan tersebut. Pasalnya rumah yang ditinggalinya kondisinya sudah tidak layak huni.
Diketahui, rumah Norsiah bagian dinding dan lantainya sudah lapuk. Sementara atap rumah sudah mulai bolong-bolong.
Jadi tak heran Norsiah merasa senang dan bersyukur, rumahnya mendapatkan bantuan perbaikan dari Pemko Banjarmasin.
“Soalnya sudah 5 tahun mengusulkan dan akhirnya mendapat perbaikan tahun ini. Dengan begitu saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu untuk perbaikan rumah,” katanya.
Sementara Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, di 2022 ini ada sebanyak 124 unit rumah warga Banjarmasin yang mendapatkan bantuan program RS-Rutilahu.
“Dimulai dari Gang Sederhana yang dikerjakan ini yaitu Rumah Ibu Norsiah. Nantinya setiap rumah dalam program ini mendapatkan Rp 24 juta dan dikerjakan dalam 20 hari,” ujarnya.
Dia berharap, program itu berjalan lancar dan warga mendapatkan rumah yang layak untuk dihuni.
“Terima kasih juga kepada DPRD Banjarmasin yang telah mensuport program ini. Semoga Tahun yang akan datang bisa bertambah lagi yang mendapatkan program ini,” katanya.
Kepala Dinsos Banjarmasin Dolly Syahbana mengatakan, selama proses pengerjaan, Norsiah bersama keluarganya akan tinggal di rumah warga sekitar. Dan mendapatkan bantuan sembako setiap harinya, selama perbaikan rumahnya.
Menurut dia, warga yang menerima program RS-Rutilahu ini sudah diusulkan sejak 2021.
“Diusulkan dari 2021 dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kemudian diverifikasi dan dianggarkan di 2022. Di 2022 ini akan direalisasikan sebanyak 97 unit dari total 124 unit warga yang menerima bantuan RS Rutilahu, pengerjaan dilakukan secara bertahap hingga Desember 2022,” jelasnya.
Menurut dia, rumah yang dapat bantuan RS Rutilahu paling banyak ada di Banjarmasin Selatan, yakni sekitar 57 unit rumah.
“Jadi banyak di kawasan tersbut, karena jumlah penduduk dan tingkat klasifikasi warga miskin banyak. Berdasarkan DTKS sekitar 30 persen,” tukasnya. (shn/smr)