Site icon Seputaran.id

Muhammadiyah Ikhtiar Selamatkan Bumi 

Penanaman pohon Cemara Laut oleh Ketua PWM Kalsel diikuti peserta kemah penghijauan. (foto : istimewa)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Komitmen Muhammadiyah menjaga lingkungan dan ikhtiar untuk menyelamatkan bumi, sebagaimana hasil Milad 111 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kemah penghijauan sekaligus penanaman pohon yang diikuti 50 Hizbul Wathon (HW).

Aksi peduli lingkungan itu, merupakan rangkaian Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PWM Kalsel di ruang pertemuan terbuka Jorong Barutama Greston (JBG) Jorong, Tanah Laut, Kalsel, Jumat (23/11/2023).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel Prof DR H Ridhahani Fidzi mengapresiasi, rangkaian kegiatan peduli bumi di Rakerwil ini.

Sebab, isu perubahan iklim upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan oleh berbagai kalangan, harus diwujudkan dalam aktivitas nyata.

“Sehingga memberikan kontribusi pada inisiatif penyelamatan semesta,” ujarnya saat pembukaan Rakerwil MLH PWM Kalsel.

Menurut Ridhahani, ikhtiar untuk menyelamatkan bumi menunjukkan konsen Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat untuk menjaga bumi dan menyelamatkan semesta.

Guru Besar UIN Antasari ini melanjutkan, perubahan iklim merupakan isu global yang berefek kepada semua penduduk dunia, sehingga memunculkan ancaman kekeringan dan gagal panen serta krisis air, yang tidak bisa dihindarkan oleh siapapun sekarang ini.

Ketua PWM Kalsel Ridhahani Fidzi menyerahkan plakat ucapan terimakasih kepada manajemen JBG Rizali Rahman. (foto : istimewa)

“Oleh karena itu, sebagai khalifah di muka bumi, manusia mendapat amanah dan kewajiban menjaga kelestarian lingkungan tidak mencemari tidak merusak alam. Jadi ini harus dilakukan bersama tidak bisa sendiri-sendiri tapi harus berkolaborasi,” tuturnya.

“Apalagi, Allah SWT telah mengingatkan pada surah QS Ar-Rum ayat 41, bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah tangan manusia. Makanya perlu kesadaran bersama, mengingatkan sesama kemudian melakukan aksi nyata,” katanya lagi.

Sementara itu, Sekretaris MLH PP Muhammadiyah Djihadul Mubarok mengatakan, komitmen Muhammadiyah menjaga lingkungan merupakan hasil pertemuan Global Forum for Climate Movement di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, pada 17 – 18 November 2023.

“Dengan demikian upaya untuk mengatasinya haruslah upaya bersama multi stakeholder kolaborasi berbagai pihak sebagai aksi bersama dalam wujud nyata untuk mengeliminasi dampak dari perubahan iklim,” karangan.

Ditambahkan Ketua MLH PWM Kalsel Fathurrahman, Rakerwil ini dilaksanakan untuk membangun sinergi dengan daerah-daerah di seluruh Kalsel, untuk melaksanakan program-program yang terkait dengan mitigasi dan adaptasi atas perubahan iklim yang berbasis jemaah, keummatan dan merupakan rancang bangun peran publik bagi lingkungan yang lebih lestari.

Makanya Rakerwil ini yang digelar selama 2 hari 23-24 Nopember 2023 ini, dibarengi dengan kemah penghijauan, penanaman pohon, edukasi lingkungan serta dialog lingkungan yang menghadirkan pembicara dari Sekertaris MLH PP Muhammadiyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, serta manajemen JBG yang memaparkan best practice pengelolaan lingkungan yang dilakukan JBG.

Dalam dialog lingkungan tersebut juga menghadirkan penampilan Kesenian Madihin oleh H Anang Syahrani yang menyampaikan pesan pesan moral melalui untaian pantun dan rangkaian kata ditingkahi pukulan gendang rebana.

Dalam Rakerwil ini juga dihasilkan rumusan program strategis sebagai wujud mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, seperti edukasi dan penggunaan energi baru terbarukan seperti pemasangan panel surya, gerakan hemat energi, pengelolaan sampah berbasis teknologi informasi, sekolah dakwah lingkungan, pelatihan kader lingkungan pengembangan kampung iklim kader dan jemaah Muhammadiyah.

Dalam pelaksanaan program MLH PWM Kalsel bersinergi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten dan kota di Kalsel Sinergi juga dengan PW Aisyiah Kalsel, pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah.

Di Rakerwil ini juga ada materi pelatihan pembuatan ecoenzym, dengan trainer Fatmawati dari komunitas ecoenzym juga aktivis bank sampah Banjarmasin.

Sesudah itu edukasi pembuatan kertas bekas menjadi paving blok dari Tim JBG di whorshop pembuatan paving blok dari kertas. (smr)