Site icon Seputaran.id

Meski Ada SE, Baru 734 ASN Pemko Banjarmasin Berlangganan Perumda PALD

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dari 7.000 lebih, baru 734 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berlangganan dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Domestik (PALD).

Padahal sudah ada Surat Edaran (SE) Walikota yang meminta seluruh ASN untuk berlangganan dengan Perumda PALD.

“Kemudian adapula Surat Edaran (SE) dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, upaya yang sudah dilakukan untuk mensosialisasikan agar berlangganan Perumda PALD,” kata Direktur Perumda PALD Banjarmasin Endang Waryono.

Bahkan, kata dia, pihak sudah mensosialisasikan SE tersebut ke sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di antaranya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim), Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kemudian Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopumker), Dinas Kebudayaan, Kepemudaaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar), Kelurahan, Kecamatan dan Puskesmas.

Dia pun mengharapkan, kepada ASN yang belum berlangganan Perumda PALD dan domisili nya di Kota Banjarmasin untuk mendukung sanitasi aman dan bisa menjadi pelanggan.

“Adapun alasan yang belum berlangganan oleh tempat tinggal di luar daerah Banjarmasin,” katanya.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin
H Ibnu Sina menegasikan, sesuai dengan SE Walikota, maka kepada seluruh ASN untuk bisa menjadi pelanggan Perumda PALD.

“Kalau di daerah lain itu bila naik jabatan tanam pohon, bila di Banjarmasin promosi dan diterima sebagai ASN itu wajib menjadi pelanggan,” ujarnya.

Menurut Ibnu Sina hal itu dilakukan supaya bisa sama-sama menghidupkan perusahaan daerah kebanggaan Banjarmasin.

Ia mengatakan, support untuk PALD juga sudah dilakukan dengan melalui penyertaan modal dan bantuan kemitraan.

“Hal ini untuk menyehatkan kondisi kota, karena sanitasi dan MCK sangat penting agar jangan sampai mencemari lingkungan,” katanya.

Ibnu menuturkan, pencemaran lingkungan itu salah satu indikatornya di sungai, kalau kadar ecoli tinggi berarti pencemaran dari limbah domestik masih sangat menanjak. Dan kalau kadar ecoli rendah berarti sistem sanitasi sudah makin baik.

“Kalau di Pemko Banjarmasin ada sekitar 7.000 lebih ASN,” tukasnya. (shn/smr)