Site icon Seputaran.id

M Isnaini Serap Aspirasi Warga, Sampah Dan Kesejahteraan Guru Jadi Sorotan Utama

Wakil Ketua DPRD Banjarmasin M Isnaini diwawancarai di sela kegiatan reses. (foto : sna/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Isnaini reses di Gang H Pasi RT 6, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Kegiatan ini menjadi wadah strategis dalam menyerap langsung aspirasi masyarakat yang selama ini dihadapkan pada berbagai permasalahan mendasar, mulai dari isu lingkungan hingga kesejahteraan tenaga pendidik non-ASN.

Dalam dialog yang berlangsung hangat, warga menyampaikan keprihatinan mereka terhadap pengelolaan sampah yang dinilai semakin mengkhawatirkan. Minimnya Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang layak dan tidak efektifnya sistem pengangkutan menjadi keluhan utama yang disuarakan.

Isnaini menegaskan bahwa persoalan sampah merupakan masalah klasik yang masih belum terselesaikan di banyak wilayah kota. Ia menilai, perlu adanya regulasi yang lebih tepat sasaran serta penguatan koordinasi antarinstansi agar pengelolaan sampah tidak terus menjadi beban masyarakat. Menurutnya, pemerintah kota bersama legislatif harus duduk bersama untuk meninjau ulang kebijakan dan pola penanganan sampah yang selama ini berjalan.

“Sampah adalah masalah bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dan masyarakat juga perlu dilibatkan secara aktif. Tapi kuncinya ada di regulasi dan sinergi antarlembaga yang jelas,” ujar Isnaini.

Di luar persoalan lingkungan, warga Kuin Utara juga menyoroti isu penting lainnya, yakni kesejahteraan guru non-ASN. Mereka berharap agar para tenaga pendidik honorer yang telah lama mengabdi bisa memperoleh akses terhadap jaminan sosial, seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Menanggapi hal tersebut, Isnaini menyatakan dukungannya dan berjanji akan membawa aspirasi ini ke rapat-rapat pembahasan anggaran bersama Pemerintah Kota Banjarmasin. Ia menegaskan, para guru honorer juga berhak mendapatkan perlindungan dan perhatian karena telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan.

“Kami akan dorong agar pemerintah kota mengalokasikan anggaran untuk perlindungan jaminan sosial bagi guru-guru honorer. Mereka adalah pilar pendidikan yang tidak boleh dikesampingkan,” ujarnya.

Isnaini yang juga merupakan politisi senior Partai Gerindra ini menyebut, seluruh masukan warga akan menjadi bahan penting dalam proses legislasi maupun pengawasan. Ia berkomitmen agar aspirasi tersebut tidak hanya berhenti di forum reses, tetapi benar-benar ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan yang nyata.

Kegiatan reses semacam ini, lanjut Isnaini, tidak hanya penting bagi wakil rakyat dalam memahami kondisi di lapangan, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah.

“Masyarakat harus terus bersuara. Dan kami di DPRD punya tanggung jawab untuk memastikan suara itu sampai dan mendapat solusi,” pungkasnya.

Menurut isnaini, Kegiatan reses bukan sekadar agenda rutin, melainkan momentum penting untuk membangun komunikasi dua arah antara warga dan pemerintah. Isu pengelolaan sampah dan kesejahteraan guru menunjukkan bahwa banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan bersama. Pemerintah perlu memperbaiki sistem, sementara masyarakat perlu terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik. (sna/smr)