Site icon Seputaran.id

Lingkungan Pemko Banjarmasin, DLH Paling Tinggi Donasi Zakat, Infak dan Sedekah

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina berfoto bersama usai sosialisasi pengoptimalan ZIS oleh Baznas Banjarmasin. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banjarmasin mensosialisasikan Instruksi Walikota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2019, di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Rabu (23/11/2022).

Tujuannya, mengoptimalkan pengumpulan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) pada perangkat daerah atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) dan Bahan Usaha Milik Negara (BUMN) di Banjarmasin.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Pemko Banjarmasin juga sudah ikut berkontribusi, tapi paling tinggi pengumpulan ZIS ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Makanya diimbau SKPD (sekarang OPD) lainnya, untuk ditingkatkan lagi pengumpulannya karena dirasa tidak memberatkan,” ujarnya.

Soalnya, di mata Ibnu, kesadaran untuk membayarkan ZIS hanya 2,5 persen itu sangat realistis dalam membersihkan pendapatan yang memang ada sebagian dari pendapatan itu ada hak fakir miskin yang harus dikeluarkan.

“Kalau spiritnya  hanya 2,5 persen itu tidak merasa hilang tapi bersyukur telah mengeluarkan hak orang lain dari pendapatan kita,” pungkasnya.

Sementara Ketua Baznas Kota Banjarmasin H Riduan Masykur mengatakan, untuk pengoptimalan penerapan instruksi Walikota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2019, dapat dilihat dari grafik terakhir dan peningkatan sudah di angka hampir 120 persen.

“Di 2022 ini hampir mendekati Rp 3 miliar dari ZIS, termasuk kupon 2 ribu dan pembayaran zakat semua OPD,” tuturnya.

Adapun untuk nominal ZIS yang dibayarkan terkhusus pada Aparatur Sipil Negara (ASN) disesuaikan dengan kategori jabatan.

“Golongan II itu sebulan hanya Rp 25 ribu, golongan III Rp50 ribu sebulan dan golongan IV itu Rp100 ribu sebulan yang mana ini ZIS tidak terasa,” jelasnya.

Dari pengumpulan ZIS ini, jika grafiknya semakin naik dari aspek kuantitas. Maka semakin besar program umat yang bisa dilaksanakan Baznas Banjarmasin.

“Kalau contohnya seperti kemarin pembinaan UMKM jumlahnya 135, karena anggarannya tidak mencukupi maka terpaksa secara antrian diganti untuk kegiatan tersebut,” tukasnya. (shn/smr)