Site icon Seputaran.id

Kondisi Udara di Banjarmasin Paling Tercemar dan Tidak Sehat

Kondisi Banjarmasin yang diselimuti kabut asap. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kemarau berkepanjangan dan cuaca panas ekstrim masih berlangsung dan melanda Banjarmasin.

Sejumlah dampak buruk bagi masyarakat muncul, mulai dari ancaman Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), akibat kabut asap yang selalu muncul.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan Indikator Particulate Matter (PM) 2,5 membuat kondisi udara di Banjarmasin menjadi salah satu yang paling tercemar dan tidak sehat di Indonesia.

Sekretaris DLH Banjarmasin Wahyu Hadi Cahyono mengatakan, partikel PM 2,5 yang kecil ini bisa masuk sangat jauh ke paru-paru hingga aliran darah.

Dan berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan, bahkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Jika mengacu data dan pemicunya, salah satunya adalah dampak langsung dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yakni kabut asap dari kiriman tetangga terdekat.

“Kami mengimbau warga untuk tidak ke luar rumah jika tidak ada keperluan. Kalau pun ingin berpergian keluar rumah gunakan selalu masker sebagai pelindung diri dari polusi udara tidak sehat,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin Husni Thamrin mengatakan, kondisi kabut asap seperti ini dari kiriman Kabupaten dan Kota sebelah atau tetangga.

Diakuinya, terdapat beberapa lahan di Banjarmasin yang terbakar akibat dampak dari kemarau dan cuaca panas ekstrim ini.

“Namun tidak banyak dan skalanya pun kecil-kecil,” ujar Husni Thamrin, saat ditemui di Kantor BPBD Banjarmasin, Selasa (26/9/2023).

Dikatakannya, mulai 26 Juni hingga sekarang di Banjarmasin sudah ada sekitar 26 kali kebakaran lahan yang terjadi.

“Sebagian besar penyebabnya adalah dari kelalaian manusia, paling sering saat membakar sampah dan ditinggalkan sehingga apinya merambat dan makin besar,” jelasnya.

Hingga saat ini, pihaknya telah mencatat sekitar 2,30 hektare lahan yang sudah terbakar di area Banjarmasin.

“Paling besar terjadi di kawasan Sungai Andai, dengan luasan yang terbakar 1,5 hektare. Memang kebakaran lahan yang terjadi Banjarmasin ini kebanyakan berada di daerah pinggiran,” tukasnya. (shn/smr)