Site icon Seputaran.id

Komisi IV Akan Protes Ketimpangan Alokasi Dana BOS ke Kemendikbud RI

Komisi IV DPRD Kalsel bersama Dinas Pendidikan Kalsel gelar kunjungan kerja ke SMAN 4 Jakarta. (foto : istimewa)

SEPUTARAN.ID, JAKARTA – Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel gelar kunjungan kerja ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Jakarta, dalam rangka studi komparasi pasca ujian sekolah, Senin (18/3/2024).

Namun hasil dari kunjungan itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin mendapati terkait ketimpangan dana BOS antara Kalsel dan Jakarta.

“Satu hal yang mungkin menjadi PR besar untuk Komisi IV dalam kunjungan kerja ini adalah kami mendapatkan informasi bahwa BOS yang didapatkan siswa SMA di Jakarta ini sebesar Rp6 juta pertahun, berbanding jauh sekali dengan anak-anak kita di Kalsel yang hanya mendapatkan Rp1,64 juta pertahun. Dan ini sebuah ketidakadilan, dan ini harus kita perjuangkan, dan harus kita protes keras ke pemerintah pusat,” cetusnya.

Lutfi mengatakan, kesempatan kunjungan kerja berikutnya ia dan rekan-rekan di Komisi IV DPRD Kalsel akan berusaha membuka ruang diskusi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) untuk memperjuangkan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi pelajar di Kalsel.

Satu sisi, Lutfi selaku pimpinan rombongan mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh SMAN 4 Jakarta untuk menyiapkan siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya serta pengelolaan dana BOS yang optimal.

Sementara itu, dalam kunjungan kerja itu rombongan wakil rakyat ‘Rumah Banjar’ disambut langsung Kepala SMAN 4 Jakarta, Achmad Subekti.

Dalam pertemuan ini, alumnus Universitas Lambung Mangkurat tersebut, memaparkan program-program yang dilakukan SMAN 4 Jakarta pasca ujian sekolah.

Ia juga menjelaskan, dari total seluruh siswa kelas 12 di SMA 4 Jakarta, 40 persennya rata-rata sudah pasti diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

“Tapi memang ada (siswa) yang belum diterima, nanti itu tes di jalur mandiri. Oleh karena itu kita persiapkan anak-anak kita yang belum diterima itu dengan kita anggarkan di rencana kerja sekolah, memang ada anggarannya untuk membina, men-trial dan membahas soal-soal UTBK ke anak-anak kita, anggarannya cukup besar sekitar Rp25 juta,” jelasnya.

Subekti mengatakan, selain pembahasan soal UTBK, juga ada program edufair dimana para siswa bisa mengenal lebih jauh tentang perguruan tinggi beserta jurusan-jurusan didalamnya.

Acara ini diisi oleh perguruan tinggi yang mempunyai kompetensi yang bagus, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bogor, dan lain lain.

Pada kesempatan ini Subekti juga mengatakan, berbagai program-program pengembangan sekolah bisa terlaksana berkat dukungan anggaran untuk SMAN 4 Jakarta yang cukup besar yakni dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp11,5 juta perkelas perbulan dan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Rp500 ribu peranak per bulan.(putza/smr)