Site icon Seputaran.id

Kepsek hingga Guru Mendukung SE Larangan Main Lato-lato di Sekolah

Aktivitas belajar mengajar di sekolah. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) pelarangan penggunaan lato – lato di sekolah.

Lantas bagaimana respons atau tanggapan pihak sekolah, baik guru maupun kepala sekolah atas edaran yang melarang permainan yang lagi viral di kalangan anak-anak tersebut?

Kepala SDN Pengambangan 5 Banjarmasin Wahyu Ekma Pranatalia, mendukung SE tersebut. Karena permainan lato-lato tersebut menyebabkan bising dan berisiko cedera.

“Memang sebaiknya di sekolah siswa tidak perlu membawa permainan tersebut, karena selain membuat anak-anak tidak fokus belajar dan takutnya bermain lato-lato sampai lempar-lemparan yang berakibat bisa membikin cedera,” ujarnya.

Sebelum ada edaran tersebut, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan razia kepada murid yang membawa lato – lato.

“Semoga dengan SE ini, anak-anak mematuhinya dan tidak ada lagi yang bermain lato-lato saat jam belajar di Sekolah,” katanya.

Sementara itu Guru TK Dharmayantie 3 Rizka Aulia mengatakan, anak TK merupakan usia masa aktif. Sehingga mudah tertarik dengan permainan atau kegiatan apa saja, salah satunya yang banyak diminati saat ini lato-lato.

Namun, ujarnya, setiap permainan mempunyai sisi positif dan negatifnya.

Sisi positifnya, permainan lato-lato pada anak TK adalah untuk melatih konsentrasinya dan mengasah motoriknya serta bisa mengurangi dampak kecanduan gadget.

“Kalau dari sisi negatifnya, mungkin permainan lato-lato ini kurang aman untuk anak TK, karena bahannya keras jadi bisa terbentur ke kepala atau anggota badan lainnya dan juga permainannya ini agak berisik, tentu sangat mengganggu suasana,” katanya.

Oleh karena itu, ia juga sepakat dan mendukung SE yang diterbitkan Disdik Banjarmasin tersebut

“Jadi, tentu saja harus ada tindakan dari sekolah agar kegiatan belajar mengajar tetap nyaman salah satunya, diberi peringatan atau mainannya disita. Bahkan pihak kita juga sudah menerapkan dari awal semester 2 sebelum SE keluar.,” tegasnya, saat dihubungi via telpon.

Ia menyatakan, kalau ada muridnya yang ketahuan memainkan lato-lato saat jam pelajaran, diberi peringatan dulu untuk disimpan mainannya, tapi bila diulangi lagi akan langsung disita.

“Tapi Alhamdulillah, setelah itu tidak ada yang membawa lato-lato lagi,” tukasnya. (shn/smr)