Site icon Seputaran.id

Kejahatan SNIFFING Muncul di Banjarmasin, Uang Rp 35 Juta Milik Korban Dikuras

Rahmah, korban SNIFFING saat menceritakan kronologis kejadian hingga uang di rekening dikuras hingga Rp 35 juta lebih. (foto : smr)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kejahatan SNIFFING yang tengah viral, muncul di Banjarmasin. Korbannya adalah Rahmah (23), warga Basirih, Banjarmasin Barat.

Modusnya sama persis seperti dengan yang dibagikan di sosial chat. Dimana penipu mengatasnamakan jasa ekspedisi J & T akan menggiring korban untuk mengunduh ‘Foto Paket’.

Namun untuk kasus Rahmah. Ia diminta mendownload ‘resi paket’ yang dikirimkan dalam bentuk file ekstensi APK ke WhatsApp (WA) miliknya dari nomor 082127907595.

Dalam pesan WA tersebut, penipu berpura-pura ada paket kiriman yang akan dikirim. Dan meminta Rahmah untuk membuka file APK tersebut.

Merasa tak ada paket yang dipesan, pelaku usaha online ini awalnya tak menanggapi.

Namun ia sempat diacam, jika tidak segera mengklik resi tersebut akan diblokir pihak jasa ekspedisi. Lantas Rahmah yang bingung, akhirnya tanpa sengaja ngeklik ‘resi paket’ tersebut.

Setelah itu, di gawai miliknya ada notifikasi download selesai. Kemudian, Handphone miliknya mendadak error dan muncul pesan dari emailnya, ada percobaan masuk ke user ID BRI Mobile miliknya.

Rahmah yang panik, kemudian login ke aplikasi BRI Mobile miliknya. Tapi, tak bisa masuk, karena sudah user ID BRI Mobile miliknya sudah dibuka.

Begitu Rahmah bisa masuk ke aplikasi BRI Mobile miliknya, ternyata saldo di rekeningnya hanya tersisa Rp 175. Sementara uang Rp 35 juta lebih miliknya sudah dikuras dan ditransfer ke Bank lain.

“Kejadiannya pagi hari Rabu, 30 November 2022 sekitar pukul 09.00 – 10.00 WITA,” tutur Rahmah, kepada wartawan, Selasa (6/12/2022).

Setelahnya, Rahmah yang panik me-restart HP miliknya. Sehingga untaian pesan WA dengan pelaku SNIFFING menjadi terhapus.

Selanjutnya, Rahmah ke kantor BRI terdekat dan diarahkan untuk menelpon ke BRI pusat untuk meminta bantuan.

“Saya hanya berharap uang saya bisa kembali, karena uang tersebut merupakan titipan orang untuk pembelian barang,” tuturnya.

Merasa sudah menjadi korban kejahatan SNIFFING, selanjutnya Rahmah melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polresta Banjarmasin dan Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Kalsel.

“Semoga pelakunya segera terungkap dan uang saya bisa kembali,” tukasnya.

Rahmah juga mengaku, kasus yang dialaminya itu sudah dibagikannya melalui akun media sosial miliknya. “Harapan agar tidak ada lagi yang menjadi korban,” tuturnya.

Sementara itu, pakar IT Kalsel Fahrizal Harudiansyah menyebut, saat ini kasus kejahatan SNIFFING tengah viral. Sebab, korbannya hampir se Indonesia.

Menurut Ical, kejahatan SNIFFING itu mengirimkan file ektensi bentuk APK. Kemudian jika korban terpancing untuk membuka, maka akan otomatis terdownload.

Setelah itu APK itu akan berjalan untuk mengintip user ID dan password.

Namun, kata Ical, kejahatan SNIFFING itu masih kacangan. Bahkan di forum pengguna IT, terduga pelakunya sudah terlacak.

Selain itu, korbannya rata-rata adalah pelaku usaha online yang biasa memakai jasa ekspedisi.

“Jika tak mau menjadi korban kejahatan SNIFFING. Saya hanya mengimbau jika ada kiriman file dalam bentuk APK yang mencurigakan, agar jangan dibuka dan lebih baik langsung dihapus,” sebutnya. (smr)