SEPUTARAN.ID, RANTAU – Kabupaten Tapin menjadi tuan rumah pelaksanaan Studi Komparasi Aksi Konvergensi KP3S 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Aula Tamasa Kantor Bupati Tapin, Rabu (3/12/2025).
Kegiatan dalam rangka penanganan dan percepatan penurunan stunting ini, diikuti perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel.
Studi komparasi ini merupakan tindak lanjut hasil penilaian Aksi Konvergensi KP2S 2024 yang ditetapkan pada 20 Oktober 2025. Rekomendasi tersebut menjadi dasar bagi daerah dalam memperkuat intervensi, memastikan ketepatan sasaran, dan meningkatkan efektivitas program penurunan stunting.
Pj Sekretaris Daerah Tapin, Unda Absori, mengatakan, penunjukan Tapin sebagai lokasi kegiatan tidak terlepas dari capaian konsisten daerah dalam menurunkan prevalensi stunting dalam tiga tahun terakhir.
“Tapin menjadi salah satu daerah dengan penurunan stunting paling signifikan di Kalimantan Selatan. Pengalaman ini bisa menjadi pembelajaran bagi kabupaten/kota lain,” ujarnya.
Data menunjukkan prevalensi stunting di Tapin turun drastis dari 33,5 persen pada 2021 menjadi 14,5 persen pada 2022, lalu berlanjut menjadi 14,4 persen pada 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia. Pada 2024, angka tersebut kembali turun menjadi 13,2 persen, terendah di Kalsel. Atas capaian itu, Tapin meraih juara pertama Kinerja Aksi Konvergensi dari Gubernur Kalsel 2025.
Unda menekankan bahwa penurunan stunting membutuhkan kerja lintas sektor, mulai pemerintah pusat hingga tingkat desa.
“Stunting bukan sekadar isu tinggi badan anak, tetapi menyangkut kualitas sumber daya manusia masa depan. Karena itu diperlukan pendekatan konvergensi yang memadukan intervensi kesehatan, pendidikan, sosial, hingga pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Tapin juga menerapkan audit kasus stunting secara menyeluruh di seluruh desa dan kelurahan. Hasil audit kemudian menjadi rencana tindak lanjut yang dijadikan acuan OPD untuk merancang intervensi spesifik dan sensitif.
“Pendekatan ini memastikan setiap kasus direspons sesuai penyebabnya. Ini salah satu strategi yang membuat Tapin mampu menurunkan stunting lebih cepat,” tambahnya.
Melalui studi komparasi ini, Unda berharap terjadinya pertukaran pengalaman antar daerah.
“Kami siap berbagi data, strategi, dan inovasi yang telah dijalankan, sekaligus belajar dari praktik baik daerah lain untuk memperkuat program di Tapin,” katanya.
