Site icon Seputaran.id

Kasus Pengeroyokan Pelajar oleh Kakak Kelas Berakhir Damai

Pihak keluarga pelaku meminta maaf kepada orangtua korban saat proses mediasi. (foto : borneonews.com)

SEPUTARAN.ID, KALTENG – Kasus dugaan pengeroyokan pelajar oleh empat kakak kelas di SMPN 4 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) akhirnya berakhir damai.

Itu setelah keluarga korban dan pelaku pengeroyokan sepakat berdamai setelah dilakukan mediasi, Senin (20/12/2021).

Mediasi disaksikan perwakilan Dinas Pendidikan, kepolisian, DPPPAPPKB Kotim, dan Camat Mentawa Baru Ketapang.

“Alhamdulilah hasil mediasi tadi berjalan lancar, keluarga korban dan pelaku sepakat berdamai,” ujar Kepala SMPN 4 Sampit, Suyatmi seperti dilansir dari borneonews.com.

Diungkapkannya, dalam mediasi tersebut pihak keluarga pelaku yang berjumlah empat orang bertanggung jawab atas kasus ini, terutama biaya pengobatan korban baik secara fisik maupun fisikis.

“Besok (hari ini) akan kami lanjutkan lagi masalah konvensasinya, karena tadi waktunya tidak sempat, namun kesempatan damai sudah didapat,” terangnya.

Sementara ia sangat bersyukur hasil mediasi dari pengeroyokan tersebut bisa berujung damai dan pihaknya siap melakukan penyelesaian di sekolah.

Meski kasus pengeroyokan terhadap pelajar SMPN 4 Sampit berakhir damai, namun pihak sekolah akan tetap memberikan sanksi terhadap empat pelaku.

“Hasil mediasi Alhamdulillah berakhir damai, namun kami tetap memberikan sanksi terhadap pelaku,” tegas Suyatmi.

Ia mengungkapkan, pihak sekolah memiliki aturan yang harus diikuti oleh para siswa, sesuai buku poin bagi para siswa yang melakukan pelanggaran.

“Kasus ini akan kami selesaikan sesuai aturan sekolah yang berlaku,” jelasnya.

Mengingat, sekolah punya acuan poin yang terisi dalam buku, jika mencapai 200 poin maka sanksi yang diberikan yakni dikeluarkan dari sekolah.

“Kasus perkelahian, poinnya akan lebih tinggi. Bahkan bisa berujung pada pemberhentian atau pindah sekolah,” katanya.

Sementara kasus pengeroyokan ini terjadi, Kamis (16/12/2021).

Pemicu hanya soal sepele, yakni saling tata. Sehingga korban yang merupakan pelajar kelas VII, dianggap menantang oleh empat pelaku dari kelas XI.

Akibat pengeroyokan, korban sempat dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit, karena sempat pingsan. (smr)