SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Banjarmasin terus melonjak sejak Agustus 2025 lalu.
Berdasarkan Buletan Mingguan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, penyakit ISPA dari 1.016 kasus pada minggu 36 meningkatkan menjadi 1.403 pada minggu ke 37. Kemudian meningkat kembali menjadi 1.700 kasus pada minggu 38.
Seiring melonjak drastisnya kasus tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinkes Banjarmasin telah membuat Surat Edaran (SE) Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Peningkatan ISPA. “SE kewaspadaan ISPA ini sudah Pemko Banjarmasin keluarkan per 29 September 2025,” ungkapnya Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Muhammad Ramadhan, Sabtu (18/10/2025).
Dinkes Banjarmasin, telah mengerahkan Rumah Sakit (RS), Puskesmas dana Fasilitas Kesehatan (Faskes) lainnya untuk selalu bersiaga dalam penanganan pasien.
Selain bersiaga, Faskes juga diminta untuk mempromosikan kesehatan kewaspadaan melalui kegiatan penyuluhan dan pergerakan masyarakat dalam upaya kewaspadaan penyakit ISPA hingga mereka berperan aktif dalam kewaspadaan di wilayahnya. “Termasuk menyebarluaskan informasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” katanya.
Sementara kepada masyarakat yang sudah terserang penyakit ISPA, bisa menjalani perawatan di Rumah dengan beristirahat cukup dan berikan waktu untuk tubuh melawan infeksi virus tersebut.
Selain itu, dianjurkan untuk perbanyak cairan dengan minum banyak air putih, jus dan sup hangat untuk mencegah dehidrasi dan membantu mengencerkan lendir. Kemudian konsumsi makanan bergizi mengandung nutrisi yang cukup, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Terpenting menjaga kebersihan, gunakan tisu saat batuk atau bersin dan lalu buang segera. Jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas keluar Rumah,” pinta Ramadhan.
Ia mengingatkan, ketika penanganan di rumah masih belum sembuh, maka bisa sesegeranya ke Faskes terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Adapun penggunaan masker ini tidak hanya untuk orang yang terserang penyakit ISPA saja. Masyarakat sehat dianjurkan untuk mengenakan masker. Mengingat banyaknya kasus ISPA di musim pancaroba saat ini. “Sesuai arahan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) masyarakat diminta tetap waspada dengan penggunaan masker saat keluar,” tukasnya. (shn/smr)