SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kapal Weed Harvester alat untuk menarik pampangan eceng gondok dan gulma diterima Pemko Banjarmasin.
Kapal tersebut merupakan milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.
Dan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama jajaran BWS Kalimantan III serta Dinas PUPR Banjarmasin langsung menyaksikan cara kerja kapal di Sungai Martapura, kawasan Siring Balai Kota Banjarmasin, Jumat (22/12/2023) sore.
“Melihat cara kerjanya, kapal itu juga cukup bagus karena bisa memotong dan mencincang,” kata Ibnu Sina.
Jadi, ia membayangkan, kapal tersebut akan lebih cepat menyelesaikan persoalan eceng gondok.
“Jangka panjangnya ini dikerjasamakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terutama untuk pengembangan Pusat Daur Ulang (PDU) Banua Anyar Sungai Gampa. Dari mencacah sampai menjadi kompos,” ujarnya.
Ibnu mengharapkan, dengan adanya kapal tersebut, eceng gondok yang selama ini berseliweran di Sungai Martapura bisa diambil semua dan dijadikan kompos.
“Sifatnya alat ini punya Balai Wilayah Sungai (BWS) bekerjasama dengan Pemko Banjarmasin untuk operasionalnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya mengatakan, alat ini punya pemotong hingga bisa terangkat dengan Conveyor untuk menyortir, kemudian dibuat ke dalam bak penampungan.
“Adapun bak penampungan nya 5 M3 (meter kubik). Kalau sudah penuh langsung dibawa,” ujarnya.
Ia mengatakan, alatnya siap beroperasi selama 24 jam. “Jadi bisa setiap saat, tinggal mengatur jadwalnya,” imbuhnya.
Kapal tersebut juga memiliki bodi yang lebih ramping dan memanjang. Sehingga mudah untuk dioperasikan di sungai besar maupun kecil.
“Selama ini, kalau kapal yang besar terhalang jembatan, pilar dan sungainya terlalu dangkal. Kalau kapal Weed Harvester ini sudah bisa, karena dilengkapi echo sounder yang semacam sonar untuk mengukur kedalaman sungai dan bisa mengetahui material yang ada di dasar sungai,” jelasnya.
Mengingat operasional kapal tersebut dikerjasamakan dengan Pemko, sehingga untuk operator kapal tersebut dan bahan bakar berupa solar disiapkan dari Pemko Banjarmasin.
“Jadi hari ini kita serahkan alatnya dan inspeksi kemudian pelatihan untuk operatornya. Sementara ini baru 1 alatnya, kita lihat bila ada peluang lagi untuk menambah sehingga lebih efektif dan efisien,” pungkasnya.
Sedangkan Kepala Dinas PUPR Banjarmasin Suri Sudarmadyah merasa, dengan alat ini membantu Banjarmasin untuk memelihara Sungai Martapura.
“Meski aset itu milik pemerintah pusat BWS Kalimantan III. Tapi dalam operasionalnya dan pemeliharaan dikerjasamakan Pemko Banjarmasin khususnya Dinas PUPR,” ucapnya.
Bahkan pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Universitas Lambung Mangkurat juga sudah merencanakan ampas enceng gondok dari kapal itu bakal diolah pupuk kompos.
“Soalnya dari pemerintah pusat BWS Kalimantan III, mau alat itu bermanfaat dan ada hasilnya juga,” tukasnya. (shn/smr)