SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2023 di Hotel Fugo Banjarmasin, Senin (11/12/2023).
Ada dua hal yang dititipkan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina pada Rakerkesda Dinkes Banjarmasin tersebut.
“Selain evaluasi implementasi program kerja di 2023, Rakerkesda tentunya untuk merumuskan program kerja Dinkes Banjarmasin di 2024 mendatang. Saya hanya nitip 2 hal,” ujarnya.
Pertama, terkait lintas sektoral pengentasan masalah stunting. Karena hasil audit stunting itu sudah ada dan sudah dibahas, semoga kita bisa capai angka dari 22 persen ke 14 persen.
Kemudian yang kedua, terkait peningkatan pelayanan kesehatan lain untuk terus diwujudkan. Terutama indikator kota sehat.
“Kami berharap, tahun depan kita bisa ikut dengan syarat minimal 80 persen kelurahan sudah mendeklarasikan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF),” harapnya.
Ibnu menyatakan, itu perlu dipastikan, agar Banjarmasin bisa ikut penilaian kota sehat.
“Ini penting, karena problem terbesar di Banjarmasin itu yakni menghilangkan jamban-jamban di pinggir Sungai,” tekannya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan itu harus bekerjasama dengan lintas sektor, baik Dinkes, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bidang Cipta Karya, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Domestik (Perumda PALD).
“Sehingga kemudian masyarakat kita tidak ada lagi punya perilaku BABS atau ODF di Sungai. Kemudian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bisa ditingkatkan sehingga bisa menurunkan angka-angka kesakitan dan derajat kesehatan semakin baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, bersama jajaran Dinkes Banjarmasin siap menjalankan yang menjadi amanah Walikota Banjarmasin.
Terkait masalah stunting, agar mencapai dengan target 14 persen di tahun depan, pihaknya akan melakukan pencegahan terjadinya stunting. “Baik dari hulu hingga hilirnya kita selesaikan,” sebutnya.
Pihaknya juga akan terus meningkatkan terkait BABS atau ODF.
“Saat ini Banjarmasin sudah mencapai angka 42 persen dari 22 kelurahan. Mudah-mudahan 10 kelurahan lagi optimis kita lakukan tahun depan agar mencapai 80 persen. Maka kita bisa masuk indikator kota sehat,” tukasnya. (shn/smr)