SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sejak tiga bulan lalu hingga sekarang, penyakit scabies atau kudis masih menyerang warga di Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dan pemerhati lingkungan melakukan penyuluhan dan pemeriksaan warga, baik anak maupun dewasa bertempat di SDN Alalak Utara 3, pada Selasa (15/11/2022).
Hasilnya, dari 178 warga yang diperiksa. 71 orang diantaranya menderita penyakit kudis.
“Dari pemeriksaan itu ada 35 anak dan 36 masyarakat umum atau total 71 orang menderita penyakit scabies. Jadi kita langsung memberikan pengobatan,” kata Kepala Dinkes Banjarmasin M Ramadhan, Kamis (17/11/2022) sore.
Menurut dia, merebaknya penyakit kudis di kawasan tersebut juga sudah menjadi perhatian serius DPRD Banjarmasin, yang langsung melalukan kunjungan, pada Kamis (17/11/2022) pagi.
Ramadhan menuturkan, penyakit kudis di kawasan itu mulai muncul sejak tiga bulan lalu, dengan jumlah kasus 5-6 orang. “Kepada warga yang terkena kudis juga sudah dilakukan pengobatan,” jelasnya.
Mengantisipasi penyebaran penyakit kulit tersebut, ia menyatakan, pihaknya akan rutin mengedukasi gaya hidup sehat warga setempat.
“Misalnya handuk tidak bergantian, mandi dengan air bersih, menjaga lingkungan dan obat rutin dikonsumsi,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinkes Banjarmasin drg. Emma Ariesnawati menjelaskan, upaya Dinkes saat ini terus melakukan pemantauan untuk perkembangan penyebaran penyakit kulit itu.
Selain itu, mengedukasi masyarakat untuk menjalani prilaku hidup bersih dan sehat. Mengingat, kata dia, penularan penyakit ini begitu mudah, yakni dengan kontak fisik.
“Kalau kebijakan untuk meliburkan sekolah itu dari Dinas Pendidikan Banjarmasin dan Sekolah. Tapi, penyakit itu bisa dihindari, asalkan tidak ada kontak dengan orang yang terkena kudis,” tukasnya. (shn/smr)