Site icon Seputaran.id

Harga Daging Naik, Minyak Goreng Sulit Didapat

Kepala Disperdagin Banjarmasin Ichrom Muftezar diwawancarai wartawan di Balaikota Banjarmasin. (foto : Hendri)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Saat ini terdapat kenaikan harga sejumlah komuditas di pasar. Salah satunya daging sapi yang mengalami kenaikan dari harga Rp 95 ribu menjadi Rp 130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram.

Sementara untuk minyak goreng hanya sulit didapat dan harganya belum sesuai dengan kebijakan harga eceran tertinggi, yakni Rp11.500 untuk minyak curah dan Rp14.000 untuk kemasan.

“Namun untuk stok masih cukup aman, hingga jelang bulan puasa nanti,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Banjarmasin, Ichrom Muftezar, di Balaikota Banjarmasin, Senin (7/3/2022).

Kenaikan harga daging sapi, karena produk yang biasa dari Australia tidak melakukan ekspor. Ditambah lagi, saat ini pandemi sehingga membuat jalur distribusi tidak bisa berjalan maksimal.

“Kenaikan harga daging sapi sendiri sekitar 1 bulan yang lalu secara bertahap,” ujarnya.

Terkait kenaikan itu, ia mengatakan, hanya memberikan imbaua ke pedagang, agar menaruh harga tidak memberatkan masyarakat.

Sementara itu, ia menyebut, minyak goreng saat lebih sedikit susah mendapatkan, walau stok minyak masih ada.

“Agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat, rencananya akan terus dilakukan operasi pasar,” ujarnya.

Terkait persoalan minyak goreng tersebut, ia mengungkapkan, bersama Dinas perdagangan Provinsi dan 13 dinas perdagangan di kabupaten / kota di Kalsel akan mendatangi Kementerian Perdagangan RI, untuk konsultasi terkait kebijakan minyak goreng.

“Diharapkan hasil pertemuan disana baik masukan dari kita dapat membuahkan kebijakan yang bagus,” kata dia.

Tezar mengatakan, saat pertemuan tersebut akan menceritakan kondisi riil di lapangan baik itu pasar rakyat dan ritel modern. Bahwa sebenarnya minyak ada, akan tetapi harga belum bisa menyesuaikan sesuai dengan kebijakan satu harga minyak goreng.

“Di lapangan saat ini harganya bervariasi Rp14.000 sampai Rp18.000,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga akan meminta kejelasan terkait bantuan dari pusat 1,2 miliar liter minyak goreng.

Dia memastikan, saat pihaknya melakukan sidak ke berbagai ritel dan distributor tidak menemukan adanya penimbunan minyak goreng. (shn/smr)