Site icon Seputaran.id

Hanya 100 Hari Masa Tanam, Panen Padi di Banjarmasin Naik 100 Persen

Sekdako Banjarmasin Ikhsan Budiman saat ikut syukuran panen padi bersama petani. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Syukuran Panen Padi Presisi Baiman di Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (25/10/2023).

Padi tersebut dipanen setelah 100 hari penanaman pada Juli 2023 lalu. Dengan padi bibit unggul jenis mekongga yang tahan hama, penyakit dan hasil produksinya bagus.

Menurut Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarmasin Ikhsan Budiman, padi jenis ini sengaja ditanam, sebagai upaya mengendalikan inflasi di Banjarmasin.

“Apalagi di 2023, produksi padi di Banjarmasin meningkat pesat,” katanya, usai ikut syukuran panen padi tersebut.

Atas hal itu, ia menyatakan, Pemko dan para petani Banjarmasin ikut bersyukur bisa melaksanakan panen ini.

“Tadi juga telah disampaikan ada 5,9 ton per hektare panen padi, angka ini jauh lebih tinggi jika dilihat pada tahun sebelumnya hanya 3,4 ton per hektar,” ujarnya.

Ikhsan menilai, peningkatan panen padi tersebut juga dipengaruhi oleh yang ditanam yakni bibit unggul padi mekongga.

Bibit ini sangat mirip dengan beras siam yang tersebar di pasar Banjarmasin.

“Diharapkan, ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh masyarakat petani lain, serta terus dibina oleh Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Yuliansyah Effendi mengatakan, Banjarmasin memiliki lahan pertanian seluas 2.069 hektare yang terbagi di 4 Kecamatan di Banjarmasin.

“Jika persentasi peningkatan panen di 2023 hampir mencapai 100 persen hanya dengan waktu tanam 100 hari,” katanya.

“Berharap, dengan adanya peningkatan panen padi tersebut dapat mengedukasi masyarakat petani dan menekan angka inflasi yang terjadi di Banjarmasin,” harapnya.

Apalagi, inflasi yang terjadi saat ini kebanyakan disebabkan produksi beras yang kurang.

“Diharapkan dengan adanya panen ini dapat menahan inflasi dan mudah-mudahan dengan syukuran kali ini juga mendapat berkah,” tukasnya. (shn/smr)