Site icon Seputaran.id

FTBI SMP se-Banjarmasin Digelar, Ada 5 Kategori Diperlombakan 

Peserta lomba pidato bahasa Banjar pada FTBI SMP se Banjarmasin. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Banjarmasin digelar. Kegiatan bertempat di SMP Negeri 2 Banjarmasin, Kamis (4/9/2025).

Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda menuturkan, FTBI telah menjelma menjadi program rutin tahunan di sektor pendidikan yang menyasar pada penggalian potensi pelajar SD dan SMP di seluruh Indonesia, tak terkecuali Banjarmasin.

Program itu menuntut peserta didik untuk dapat membangkitkan kembali geliat bahasa dan budaya lokal melalui berbagai ajang perlombaan yang menarik. “Kita tahu ini semua tujuannya agar bahasa dan budaya Banjar yang kita cintai, tidak luntur begitu saja. Harus dilestarikan, soalnya banyak meanggap bahasa lagi trend dianggap keren,” tuturnya.

Ia berharap, melalui FTBI ini bahas banjar menjadi tuan rumah ditempatnya sendiri. Dan menginginkan, program pelestarian Bahasa Ibu atau Bahasa Banjar tidak sekadar formalitas semata, namun benar-benar diimplementasikan dalam berbagai aktivitas pelajar di sekolah.

“Kesadaran dan kecintaan pada bahasa Ibu kita, bahasa Banjar itu harus dilestarikan. Bahkan saya dan Pak Wali Kota selama ini telah mencontohkan di sosial media (sosmedl kami untuk membiasakan pakai bahasa Banjar di setiap kesempatan,” sebutnya.

Sementara itu, Plt Kepala Disdik Banjarmasin Ryan Utama menuturkan, terdapat lima kategori ajang yang diperlombakan pada Festival Tunas Bahasa Ibu. Mulai dari Pidato Bahasa Banjar, Menulis Puisi, Bapandung (komedi tunggal), Bercerita Bahasa Banjar dan Menulis Cerita Pendek.

“Ada ini ingin memastikan agar Bahasa Banjar terus hidup eksis di berbagai elemen kehidupan sosial masyarakat,” unkapnya Ryan Utama.

Menurutnya, antusias peserta setiap tahunnya semakin baik dan ini menunjukkan bahasa Banjar masih jadi bahasa Ibu yang sarat makna dan kental di masyarakat.

Dengan adanya FTBI, diharapkan siswa-siswa di Banjarmasin dapat lebih mencintai dan menyukai bahasa daerahnya sendiri.

“Ini penting, agar bahasa Banjar jangan sampai tidak punah di masa mendatang dan tau bahasa gaul atau lagi trend saja. Dari pimpinan juga telah mencontohkan setiap kesempatan menyisipkan bahas banjar,” tukasnya.(shn/smr)