SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – DPRD Banjarmasin melalui fraksi PKB mendorong pemerataan fasilitas antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Langkah ini menguat setelah digelarnya diskusi bersama Wakil DPR RI, Cuncun Ahmad Syamsurijal, yang menyoroti pentingnya peningkatan sarana dan prasarana madrasah serta pesantren.
Anggota DPRD Banjarmasin, Zainal Hakim, mengatakan, masukan yang muncul dalam diskusi tersebut menjadi dasar bagi DPRD untuk memperjuangkan kesetaraan fasilitas pendidikan di semua jenis lembaga.
Ia menilai madrasah dan pesantren memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda, sehingga tidak selayaknya diperlakukan berbeda dari sekolah umum.
“Sarana dan prasarana di madrasah maupun pesantren seharusnya dapat disetarakan dengan fasilitas pendidikan umum. Keduanya sama-sama berperan dalam mencerdaskan peserta didik, ” ujar Zainal.
Politikus PKB tersebut menegaskan, komitmennya dalam memperjuangkan aturan yang memungkinkan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mendukung penyediaan fasilitas pendidikan di lembaga-lembaga yang berada di bawah Kementerian Agama.
Menurutnya, selama ini keterbatasan regulasi menjadi kendala bagi pemerintah daerah untuk memberikan bantuan fisik secara optimal. “Kami akan mendorong adanya regulasi yang memperbolehkan penggunaan APBD bagi sarana prasarana madrasah maupun pesantren. Kesetaraan ini harus dijalankan, ” tegasnya.
Zainal menambahkan, beberapa madrasah dan pesantren di Banjarmasin masih menghadapi keterbatasan fasilitas, mulai dari ruang belajar, perpustakaan, hingga sarana pendukung lainnya. Ia berharap upaya pemerataan ini dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih layak dan tidak diskriminatif.
“Dengan adanya perhatian yang merata terhadap pendidikan agama dan umum, DPRD Banjarmasin menargetkan seluruh peserta didik di kota ini memperoleh akses pendidikan yang aman, nyaman, dan setara,” tukasnya. (sna/smr)
