SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) menggelar Event Banjarmasin Book Fair 2024.
Kegiatan berlangsung selama 10 hari dari 12-21 Juli 2024, bertempat di Lapangan Taman Kamboja Banjarmasin.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, Banjarmasin Book Fair ini hadir adalah hal yang menggembirakan setelah pandemi Covid-19.
“Dulu terakhir sebelum pandemi ada Banjarmasin Book Fair Tahun 2019, Setelah itu hilang tidak ada sama sekali, apalagi dengan era digital pandemi membuat kita makin melek digital semuanya serba online, buku-buku sudah ebook semua,” ujarnya usai membuka event tersebut, Jumat (12/7/2024).
Kegiatan ini hadir untuk meningkatkan literasi dan memperkenalkan beragam jenis buku kepada masyarakat terutama para pelajar. Terlebih, kegiatan digelar berbarengan dengan sekolah yang akan kembali aktif pada Senin (15/7/2024) mendatang.
Sehingga kehadiran event ini diharapkan dapat menarik minat para orangtua dan pelajar untuk datang, melihat dan berbelanja kelengkapan sekolah.
Sebab, tak hanya tersedia berbagai buku, di kawasan tersebut juga ada permainan anak-anak, hingga beraneka ragam kuliner.
“Ada buku-buku pelajaran kemudian buku-buku tulis, mungkin bisa menarik, anak-anak didik kita bisa datang dengan keluarganya kesini. Silakan lihat koleksi-koleksi buku yang ada dan itu sangat bermakna bagi anak-anak kita,” jelasnya.
Ibnu menjelaskan, dokumen digital dengan dokumen berbentuk fisik sangat lah berbeda. Oleh karena itu, ia ingin, agar instansi terkait bisa menggalakan terus literasi membaca bagi para siswa dan siswi se Banjarmasin.
“Apalagi, Dinas Perpustakaan memiliki perpustakaan keliling yang bisa datang ke sekolah-sekolah atau ke kampung-kampung, sehingga buku-buku yang tersedia bisa dibaca oleh anak anak kita, khususnya yang berada di kawasan pinggir kota dan daerah yang sulit didatangi, disitulah perpustakaan keliling ini bisa datang secara rutin,” katanya.
Ia mengatakan, melihat dengan data yang ada literasi membaca buku di Banjarmasin ini sudah sangat baik.
Hal ini dikarenakan Banjarmasin merupakan kawasan kota besar, sehingga semua buku baca telah tersedia dan tinggal upaya untuk menggalakkan kesadaran literasi membaca buku.
“Kegiatan ini bisa ditingkatkan lagi, apalagi sudah ada disini komunitas komunitas buku, komunitas baca, mungkin akhir pekan mereka ada di Lapangan Kamboja atau membuka lapak di kawasan wisata dan Car Free Day. Karena itu memberikan efek edukasi yang sangat baik bagi generasi penerus kita,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Banjarmasin Muhammad Ikhsan Alhak mengatakan, adanya Banjarmasin Book Fair ini hasil diskusi dengan komunitas.
Apalagi, Banjarmasin juga sudah lama tidak menggelar pameran buku sejak terakhir kali 2019.
“Kita berupaya agar bisa dilaksanakan, walaupun tanpa dukungan anggaran Pemko Banjarmasin..Dengan jajaran nya dan komunitas didukung oleh sponsor dan Event Organizer (EO) bisa melaksanakan kegiatan ini,” terangnya.
Dikatakan, yang membedakan pelaksanaan dari tahun terdahulu, karena tahun ini ada kegiatan lomba-lomba, bazar buku, bedah buku, kuliner, hiburan, wahana bermain anak.
Ikhsan melanjutkan, koleksi buku di Dispersip ada 5 ribu dengan judul sekitar 2 ribu. Dan kegiatan ini ada ditampilkan buku dari komunutas dan sponsor.
“Sementara untuk angka literasi di Banjarmasin sudah di 70 atau 72, itu sudah lumayan tinggi,” tukasnya. (shn/smr)