Site icon Seputaran.id

Evaluasi BKSDA Kalsel, KBM Jahri Saleh Dinilai Tak Memenuhi Syarat sebagai Tempat Konservasi

KBM Jahri Saleh. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kondisi Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, cukup memprihatikan dan dinilai kurang representatif.

Sebab, banyak fasilitas di KBM tersebut yang sudah banyak berkarat dan rusak akibat termakan waktu.

Kemudian terkesan kumuh dan jumlah koleksi satwa yang tidak lengkap lagi, seperti dulu hingga banyak dikeluhkan masyarakat yang ingin berkunjung.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin Yuliansyah Effendy mengatakan, adanya refocusing anggaran yang terjadi saat ini berdampak pada beberapa kegiatan pihaknya hingga tidak berjalan maksimal.

“Terutama untuk pengadaan penambahan koleksi satwa di KBM itu belum bisa dilakukan,” ujar Yuliansyah, di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (18/4/2024) tadi.

Tidak hanya itu, ada beberapa alasan pembenahan KBM belum maksimal dilakukan saat ini.

Misalnya, rencana revitalisasi KBM masih menjadi pertimbangan dan belum diambil keputusan.

Mengingat dari hasil evaluasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan masukan untuk merelokasi KBM ke tempat baru.

“Evaluasinya lokasi KBM ini letaknya di tengah permukiman dan menghasilkan suara dan limbah dari aktivitas di KBM,” jelasnya.

Selain itu, luas kawasan KBM yang mengoleksi berbagai satwa itu secara teknis dinilai tidak memenuhi syarat sebagai tempat konservasi.

Atas hal itu, Yuliansyah menyebut, pihaknya tengah melakukan konsultasi dengan pimpinan mengenai pertimbangan maupun masukan yang ada.

“Apakah nanti di relokasi ke lokasi baru atau direvitalisasi sesuai persyaratan yang diajukan oleh BKSDA?,” tuturnya.

Disinggung mengenai lokasi baru KBM jika direlokasi, Yuliansyah tak mengungkapkan secara pasti.

Namun, kata dia, yang jelas lahan KBM yang baru harus lebih luas dan memenuhi syarat sebagai tempat konservasi.

“Secepatnya diambil keputusan nantinya dipilih. Entah direvitalisasi atau direlokasi di tempat yang memungkinkan,” tukasnya. (shn/smr)