Site icon Seputaran.id

Dukung Arahan Mentan RI, Paman Birin Komitmen Siapkan Lahan 100 Ribu Hektare Menghadapi El Nino 

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin saat memberikan sambutan pada Rakor yang dihadiri Mentan RI. (foto : istimewa/adpim)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memiliki peran penting sebagai lumbung pangan nasional, menjadi fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan program-program inovatif.

Sehingga, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrim, seperti kekeringan (El Nino) guna mencegah penurunan produksi pangan.

“Saya mengajak Kalsel untuk menyiapkan lahan seluas 100 ribu hektar dalam menghadapi El Nino ini, dan kami akan mendorong untuk meningkatkan produksi pangan,” katanya pada rapat koordinasi tentang antisipasi dampak El Nino di Kalsel, Jumat (11/08/2023)

Ia juga mengingatkan, pentingnya langkah proaktif dalam menghadapi perubahan iklim.

“Provinsi Kalsel adalah salah satu pilar penting pangan nasional, selain enam provinsi lainnya. Dan kami akan mendorong untuk meningkatkan produksi pangan. Kami akan menerapkan TATIK LAJU, yaitu Tanam, Petik, Olah, Jual. Kami akan merencanakan langkah-langkahnya hingga sampai ke pasar. Langkah ini melibatkan lebih dari sekadar menanam. Hasil panen akan disimpan di gudang untuk memastikan pasokan pangan bagi masyarakat, bahkan hingga Papua,” tuturnya.

Dia menyatakan, meskipun produksi pangan di Kalsel sejauh ini belum mengalami kendala, langkah-langkah perlu diambil untuk memastikan keberlanjutan produksi.

Sebagai lumbung pangan nasional, Kalsel perlu meningkatkan pengalaman dan praktik dalam mengatasi perubahan iklim ekstrem seperti kekeringan.

Ia menjelaskan, pihak Kementan telah mengambil beberapa langkah dalam mengantisipasi dan beradaptasi terhadap dampak El Nino.

Langkah ini termasuk identifikasi dan pemetaan lokasi yang terdampak kekeringan, serta mengelompokkannya menjadi daerah dengan risiko tinggi, sedang, dan rendah.

Selain itu, ada upaya percepatan penanaman untuk mengejar periode hujan yang tersisa, serta peningkatan ketersediaan alat-alat pertanian modern (Alsintan) untuk mempercepat penanaman.

Upaya lain meliputi peningkatan pasokan air dengan membangun atau memperbaiki embung, bendungan parit, sumur bor, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tingkat kecamatan, dan peningkatan pompanisasi.

“Kami juga melawan El Nino dengan penyediaan benih yang tahan kekeringan dan penyakit, program adaptasi iklim di 1.000 hektar, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, serta penyediaan gudang pangan hingga tingkat desa,” jelasnya.

Diketahui dalam rapat tersebut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang lebih dikenal sebagai Paman Birin turut hadir bersama para jajaran Pemprov, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, serta kepala dinas pertanian dari 13 kabupaten/kota di Kalsel dan pihak terkait lainnya.

Rapat ini menjadi relevan dan penting karena dampak El Nino terhadap penurunan produksi sangat signifikan jika tidak diantisipasi dengan baik.

Menanggapi arahan Mentan RI, Paman Birin, memberikan apresiasi terhadap upaya Kementan dalam mendorong pemerintah Provinsi Kalsel dan petani untuk mengantisipasi dampak El Nino.

Paman Birin berkomitmen menyediakan lahan pertanian seluas 100 ribu hektare, guna meningkatkan produktivitas padi di seluruh kabupaten.

Dia juga mengingatkan, meskipun curah hujan di Kalsel diprediksi rendah dalam rentang Agustus hingga Oktober 2023 menurut BMKG, upaya antisipasi dan adaptasi terhadap El Nino di sektor pertanian tetap diperlukan.

“Kami mendukung arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam menghadapi El Nino dengan cara mengidentifikasi dan memetakan daerah yang berisiko tinggi, sedang, dan rendah terdampak kekeringan, serta mengakselerasi penanaman untuk memanfaatkan sisa hujan. Kami juga mendorong penyediaan gudang pangan hingga tingkat desa,” ujar Paman Birin.

Dia juga menjelaskan, Kalsel saat ini telah meluncurkan Gerakan Nasional (Gernas) dari Juli hingga September dengan luas 70.061 hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Produksi padi diperkirakan mencapai 646.074 ton gabah kering giling (GKG) hingga September 2023 berdasarkan data BPS.

“Dengan adanya rapat koordinasi ini, kita berharap pertanian di Kalimantan Selatan dapat berkembang lebih baik lagi, sehingga wilayah ini tetap menjadi lumbung pangan nasional dan mendukung pasokan pangan di seluruh negara. Langkah antisipatif terhadap El Nino telah kita siapkan sejak sekarang,” tandasnya. (smr/adpim)