Site icon Seputaran.id

DPRD Banjarmasin Sampaikan Pemandangan Umum atas Raperda APBD 2025

Anggota DPRD Banjarmasin saat menghadiri rapat paripurna penyampaian pemandangan umum Raperda APBD 2025. (foto : sna/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – DPRD Banjarmasin periode 2024-2029 menyampaikan pemandangan umum rancangan peraturan daerah (Raperda) APBD 2025 yang strukturnya diajukan Rp2,7 triliun.

Ketua DPRD Banjarmasin Rikval Fachruri mengatakan, pemandangan umum disampaikan seluruh fraksi pada rapat paripurna dewan ini.

“Banyak poin yang disampaikan fraksi untuk menjadi perhatian pada kelanjutan pembahasan Raperda APBD 2025 ini nantinya,” tutur Rikval saat rapat Paripurna, Sabtu (5/10/2024).

Dia mengatakan, seluruh fraksi menyetujui Raperda APBD 2025 dibahas ke tingkat selanjutnya, yakni di badan anggaran dewan bersama pemerintah kota.

“Di sana nantinya akan kita bahas lebih terperinci dan teliti lagi, intinya semangat kita agar APBD ini bisa bermanfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan apresiasi seluruh fraksi memberikan pandangan umum terhadap Raperda APBD 2025 yang diajukan pemerintah kota.

Dia juga mencatat, beberapa poin yang disampaikan fraksi pada pemandangan umum Raperda APBD 2025 ini, diantaranya terkait efektivitas dan transparansi.

“Ini tentunya komitmen bersama kita terapkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan pemerintah yang baik,” tuturnya.

Selain itu Ibnu Sina juga mencatat penyampaian fraksi agar alokasi anggaran ini memperhatikan dana transfer pusat termasuk juga optimis pendapatan asli daerah (PAD).

“Pastinya ini kita harus perhitungan dengan cermat berkaca pada tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan, besaran rancangan APBD Kota Banjarmasin pada 2025 yang mencapai Rp2,7 triliun berada ditengah untuk APBD kabupaten/kota se-Kalsel.

“Memang ada sebagian daerah di provinsi ini yang APBD sudah mencapai Rp4 triliun, itu karena di daerah pertambangan, sedangkan Kota Banjarmasin hanya sebagai daerah perdagangan dan jasa, sehingga memang harus berpikir keras untuk optimalisasi PAD,” tukasnya. (sna/smr)