SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) beserta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) guna mendorong akses keuangan inklusif.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 19 hingga 20 Februari ini, dihadiri oleh Sekda Kabupaten dan Kota atau yang mewakili dari 13 Kabupaten dan Kota di Kalsel.
Kepala OJK Kalsel Darmansyah menyampaikan, kondisi perekonomian dan sektor jasa keuangan di Kalsel dan pentingnya keberlanjutan TPAKD sebagai motor penggerak percepatan akses keuangan di daerah.
Dikatakannya, realisasi realisasi program kerja TPAKD sampai dengan 2023 antara lain terdapat 8 TPAKD yang telah melaksanakan program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir yang telah dirasakan setidaknya 4.780 debitur dengan penyaluran dana sebanyak Rp47 miliar pembukaan rekening pelajar secara masif pada 13 Kabupaten/Kota.
“Dan satu Ekosistem Kuangan Inklusif (EKI) di Desa Balida dengan kegiatan pembukaan QRIS untuk UMKM, rekening tabungan bagi pelajar dan masyarakat, realisasi kredit program unggulan Kabupaten Balangan, yaitu Sanggam Babungas dan Sanggam Bakabun,” ungkap Dewan Pengarah/Pembina TPAKD di tingkat Provinsi dan TPAKD Kabupaten dan Kota ini.
Darmansyah juga sangat mengapresiasi, dukungan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam program K/PMR, KEJAR, dan EKI tersebut.
Serta mendorong agar TPAKD menyusun program kerja 2024 yang terukur dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Tentunya juga sejalan dengan sasaran prioritas Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 sampai 2025, yaitu masyarakat daerah 3T, petani/nelayan, penyandang disabilitas, pelaku UMKM, dan pelajar/santri,” katanya.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Wahyu Pratomo juga menyampaikan dukungan, terhadap TPAKD dan urgensi sinergi semua pihak dalam mempercepat akses keuangan inklusif dan digitalisasi di Kalsel.
Atas dukungan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, mengajak seluruh Sekda Kabupaten dan Kota seluruh TPAKD untuk melakukan kerja sama dengan BPD Kalsel atau Bank Kalsel dalam melakukan percepatan akses keuangan di daerah.
“Hal ini dilakukan dengan mereplikasi program K/PMR di semua daerah, membuka tabungan pelajar mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA melalui bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, dan mengarahkan program TPAKD untuk mengunakan APBD/APBDes/ CSR perusahaan,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan Rakorda, TPAKD juga menerima capacity building mengenai arah strategis TPAKD 2024, evaluasi dan penyusunan rencana program TPAKD, sharing session dari 2 TPAKD di Kalsel yang telah melaksanakan program K/PMR, EKI, dan KEJAR dengan baik, serta konsultasi program TPAKD dan pelaporan SiTPAKD.
Hasil pelaksanaan Rakorda mencakup penyusunan program kerja 2024 dan target pelaksanaannya untuk ditindaklanjuti dengan rapat pleno masing-masing TPAKD.
Sinergi TPAKD diharapkan tetap berlanjut untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif di daerah untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. (rilis/smr)