Site icon Seputaran.id

Dispersip Kalsel Pinjamkan Ratusan Buku Ke Lapas Banjarmasin

Dispersip Kalsel saat meminjamkan buku ke Lapas. (foto : istimewa)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Meningkatkan minat baca serta memerangi buta aksara di kalangan warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Banjarmasin menggelar kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Salah satu bentuk kerjasama tersebut Lapas Banjarmasin menerima fasilitas berupa ratusan buku dari Dispersip Kalsel.

“Terima kasih selama ini atas buku yang dipinjamkan kepada warga binaan kami,” kata Gunadi Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Selasa (30/1/2024).

Dia berharap, kerjasama dengan Dispersip Kalsel terus berlanjut. Pasalnya, buku-buku tersebut tidak hanya dijadikan sarana hiburan semata, tetapi juga sebagai alat untuk membangun kembali wawasan dan pengetahuan bagi para warga binaan yang jumlahnya 200 buku.

“Melalui buku-buku ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para warga binaan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan,” ucap Gunadi.

Dan keberadaan buku di Lapas ini, diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya berantas buta aksara serta membuka peluang baru bagi pemulihan sosial di tengah masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan (Dispersip) Kalsel Hj Nurliani Dardie sudah melakukan MoU dengan Kakanwil Kemenkumham sejak 2017 lalu.

“Kemudian kami juga melakukan MoU dengan beberapa LP seperti LP Narkotika Karang Intan, LP Perempuan, LP Khususnya Anak yang diperbaharui setiap tahun,” ucap Bunda Nunung, panggilan akrab Hj Nurliani Dardie.

Ditekankan, kerja sama yang telah disepakati sangat berarti bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel karena akan lebih mendekatkan buku kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan wilayah Kalsel.

“Kerja sama layanan mencakup Lapas, Lembaga Pembinaan Khusus Anak, dan Rumah Tahanan Negara lingkup Kemenkum dan HAM Kalsel yang juga menjadi tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” ungkapnya.

Disebutkan Bunda Nunung, kerja sama sudah dijalin dengan Kemenkum dan HAM Kalsel terkait Penyelenggaraan Layanan Perpustakaan sudah sejak 2017 mencakup Lapas, maupun rumah tahanan negara.

Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan yang dilayani antara lain, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Banjarbaru.

Kemudian, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Karang Intan Kabupaten Banjar, Lapas Khusus Anak Kelas I Martapura, dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banjarmasin.

Selanjutnya, Lapas Kelas IIA Kotabaru, Lapas Kelas IIA Rantau, Rumah Tahanan Kelas IIB Pelaihari Tanah Laut, Rumah Tahanan Kelas IIB Marabahan Barito Kuala dan Balai Pemasyarakatan Kelas I Banjarmasin.

“Harapan kami kerja sama mampu meningkatkan minat baca dan produktivitas warga binaan agar berdayaguna dan memiliki bekal ilmu yang bermanfaat dari bahan bacaan dan perpustakaan di Lapas,” katanya. (sdy/smr)