Site icon Seputaran.id

Dispersip Kalsel Bekerja Sama Dispersip Banjar Gelar Pelatihan Sulam Arguci

Pelatihan Sulam Arguci yang digelar Dispersip Kalsel bekerjasama dengan Dispersip Banjar. (foto : istimewa/Dispersip Kalsel)

SEPUTARAN.ID, MARTAPURA – Implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali melaksanakan pelatihan bagi masyarakat.

Menyesuaikan dengan potensi daerah, pihaknya melakukan pelatihan sulam arguci untuk menunjang perekonomian masyarakat di Kabupaten Banjar.

Bekerja sama dengan Dispersip setempat, kegiatan ini dibuka Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel Wildan Ahyar, di Aula Kantor Dispersip Kabupaten Banjar.

Pada sambutannya ia menjelaskan, pelatihan ini adalah kegiatan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang ke-2, dari lima kegiatan di 2023.

“Ini bagian dari kolaborasi dalam penguatan sinergi untuk mencapai suatu tujuan bersama, mencerdaskan, dan menyejahterakan masyarakat,” tuturnya melalui siaran pers Dispersip Kalsel, Selasa (21/02/2023).

Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dispersip Kabupaten Banjar Hj Noor Aida menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya Kabupaten Banjar dalam melaksankan program ini.

“Kegiatan ini diikuti 50 peserta yang berasal dari para pengelola perpustakaan desa, Anggota Tim Penggerak PKK tingkat kabupaten dan kecamatan, serta Pengurus Ikatan Adhyaksa Dharmakarini,” tuturnya.

Narasumber pada acara ini merupakan seorang pengrajin sulam arguci dari Pasayangan Kabupaten Banjar, yang juga merupakan binaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar.

Setelah menyampaikan materi singkat, dalam kegiatan ini juga dilakukan praktik langsung, hingga menghasilkan sulaman yang indah.

“Ini salah satu maksud tranformasi. Perpustakaan tidak hanya tempat membaca dan meminjam buku, namun juga untuk mengembangkan keterampilan untuk menunjang kesejahteraan,” tutur Kepala Dispersip Kalsel Hj Nurliani Daerdi di tempat terpisah.

Diketahui, program ini berasal dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga kemampuan literasi menguat, yang berujung pada peningkatan kreativitas masyarakat. (sdy/smr)