Site icon Seputaran.id

‘Diserang’ Warganet Soal Kampung Ketupat, Begini Reaksi Ibnu Sina  

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Wisata Kampung Ketupat, di kawasan Jalan Sungai Baru, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, yang tiba-tiba tutup setelah sekitar setahun beroperasinya ‘diserang’ warganet Banjarmasin.

Yang mana di salah satu media sosial, warganet memberikan persepsi, bahwa pembangunan objek wisata itu terkesan mubajir, karena menggunakan APBD Banjarmasin.

Tak mau persepsi warga tersebut makin melebar, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina langsung bereaksi dengan membuat video bantahan, kalau pembangunan wisata kampung Ketupat itu tidak menggunakan APBD.

Menurutnya, pembangunan wisata itu murni menggunakan anggaran dari investor. Yakni, PT Juru Supervisi Indonesia yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.

Masa kerja sama antara PT Juru Supervisi Indonesia dan Pemko Banjarmasin berlaku selama 15 tahun yang nilai investasinya mencapai Rp6 miliar.

Pemko Banjarmasin mendapat keuntungan dari sewa lahan yang disetorkan investor ditaksir sebesar Rp100 juta per tahun.

“Kampung ketupat dibangun pihak swasta tidak pakai dana APBD Banjarmasin. Kerja samanya berlaku selama 5-10 tahun. Jadi sebagaimana orang berusaha. Dibangun dan dikelola oleh pihak swasta,” katanya.

“Adapun untuk sekarang tutup atau tidak beroperasi itu mungkin perlu pergantian manajemen atau pengelolaan saja,” katanya lagi melalui video di media sosial instagram miliknya, Kamis (9/5/2024).

Bahkan, kata Ibnu, pihak investor yakni PT Juru Supervisi Indonesia mempersilahkan pihak lain yang ingin mengelola, namun bangunan itu tetap dikerjasamakan.

“Jadi, mungkin jangan sampai salah persepsi karena melihat komentar di media sosial menyalahkan Pemko Banjarmasin menggunakan dana APBD pembangunannya. Padahal satu peser pun tidak ada dana yang digunakan dari uang rakyat,” ucapnya.

Ibnu menyebut, Kampung Ketupat itu dibangun murni karena mau berusaha. “Jadi kita persilahkan di lahan Pemko Banjarmasin yang dikerjasamakan, dan sepenuhnya biaya dari pihak investor,” jelasnya.

Ibnu pun mendoakan, agar investor Kampung Ketupat itu bisa mendapat keuntungan, jangan sampai rugi bahkan hengkang.

“Jadi, silahkan kepada pihak pengelola untuk memperbaiki manajemen dan kegiatan usahanya. Misalnya mengundang makan-makanan legend dan enak-enak sehingga masyarakat datang dapat menikmati suasana yang nyaman dan kuliner enak,” tukasnya. (shn/smr)