Site icon Seputaran.id

Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 1, Lima Kelurahan jadi Prioritas Penanganan

Kegiatan diseminasi hasil audit penanganan stunting tahap 1. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Tahap 1 Banjarmasin 2024 dilaksanakan, di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota Banjarmasin, Kamis (1/8/2024).

Diseminasi hasil audit ini sebagai langkah untuk mengevaluasi berbagai program upaya penurunan stunting yang telah dijalankan selama ini.

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor mengatakan, ada beberapa hal yang harus tetap dipertahankan dalam penanganan stunting.

Yakni, dengan tetap menjalankan program pemberian makanan kepada anak-anak beresiko stunting dari berbagai stakeholder.

“Baik itu Perbankan, Corporate dan lainnya yang bisa membantu agar dapat memberikan objek yang telah ada,” ujarnya.

Maka dari itu, ia mengajak, untuk terus bersama-sama mendata dan berjuang agar dapat menurunkan stunting secara terukur.

“Mudah-mudahan 1 tahun lagi ke depan, kita bisa akan lebih turun lagi sesuai target 14 persen dari yang sekarang 26 persen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin Helfiannoor mengatakan, ada lima lokus kelurahan audit kasus stunting tahap 1 menjadi prioritas.

Yaitu Teluk Tiram, Pekapuran Laut, Alalak Selatan, Kelayan Barat dan Pekapuran Raya.

Adapun jumlah sasaran masing-masing lokus itu yaitu lima bayi lima tahun (Balita), lima bayi di bawah dua tahun (Baduta), lima orang ibu hamil, lima pasca hamil dan empat calon pengantin.

“Lima lokus itu berdasarkan kasus stunting yang paling banyak atau tinggi dari wilayah lainnya,” jelasnya.

Baginya, faktor-faktor resiko itu bisa dijadikan bahan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Banjarmasin, pada saat melaksanakan kegiatan intervensi.

Kemudian pihaknya juga mencoba memetakan penyebab atau faktor resiko dari kasus stunting yang ada di masing-masing lokus tersebut.

Kemudian hasil pemetaan itu akan diidentifikasi oleh tim ahli dari RSUD Sultan Suriansyah. Mulai dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi dan dokter spesialis kandungan. Serta ada tambahan tim psikologi dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

“Kita juga mencoba mengambil dari sudut lain, sisi pendampingan peran orang tua dalam melakukan pola asuh dalam keluarga melalui psikologinya,” terangnya.

Pasalnya, dari kasus stunting yang ditemukan ada beberapa penyebabnya, seperti ketidaksiapan orang tua mengasuh anak, karena usia yang masih muda.

“Makanya dari sudut itu kita coba lakukan pendampingan pada calon ibu terutama ibu muda,” tukasnya. (shn/smr)