Site icon Seputaran.id

Disdik Banjarmasin Pantau Pelaksanaan PPDB di Sekolah Pinggiran 

Kepala Disdik Banjarmasin Nuryadi saat memantau pelaksanaan PPDB. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi dan perpindahan orang tua tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ada sejumlah sekolah yang dipantau SMPN 32 Banjarmasin, SMPN 29 Banjarmasin dan terakhir SMPN 13 Banjarmasin dipantau Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, pada Kamis (15/06/2023).

Pemilihan pemantauan pada sekolah pinggiran khususnya yang berada di kawasan Kecamatan Banjarmasin Utara.

“Pasalnya, sekolah yang berada di kawasan ini, sering mengalami kekurangan siswa setiap tahunnya pada saat PPDB,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin Nuryadi, di sela memantau PPDB SMP tersebut.

Contohnya, kata dia, SMPN 32 Banjarmasin, kuotanya ada tiga rombel atau 90 siswa. Cuma yang mendaftar baru terkumpul sekitar 35 calon siswa.

“Sementara itu, di SMPN 29 Banjarmasin baru terdata ada sekitar 71 calon siswa yang mendaftar. Jumlah tersebut masih kurang dari kuota yang telah ditetapkan sekolah. Semoga saja bisa terpenuhi kuotanya,” ujarnya.

Menurutnya, walaupun saat ini PPDB sudah menerapkan sistem zonasi. Namun persoalan kekurangan siswa di sejumlah sekolah pinggiran terus terjadi.

Selain, karena tidak banyaknya anak usia SMP di sekitar kawasan sekolah. Penyebab lainnya, letak sekolah pinggiran yang biasanya berada di perbatasan dengan kabupaten tetangga. Jadi, tak jarang, orang tua memasukan anaknya ke sekolah yang sudah berada di wilayah tetangga.

“Hal itulah yang membuat sekolah mengalami kekurangan saat penerimaan siswa baru,” jelasnya.

Tentunya, lanjut dia, persoalan tersebut menjadi catatan dan evaluasi setiap sekolah, agar lebih meningkatkan mutu pendidikannya hingga bisa dilirik calon siswa.

“Seperti di SMPN 29 Banjarmasin sudah menyandang predikat sekolah Adiwiyata. Tentu itu bisa menarik siswa, terbukti dari tahun kemarin ada peningkatan penerimaan siswa baru,” ungkapnya.

Nuryadi berharap, mutu pendidikan setiap sekolah di Banjarmasin bisa merata, agar sekolah favorit tidak melulu dilirik masyarakat untuk memasukan anaknya bersekolah.

“Jadi harus ditingkatkan mutu pendidikan sekolah kita. Jangan sampai nanti suatu sekolah itu kepercayaan warga sekitar kurang lantaran mutu tidak memadai,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 29 Banjarmasin Ruswanto optimis, kuota siswa tahun ini terpenuhi. Sebab, dari 3 rombel sekitar 96 siswa, sekarang sudah 71 siswa.

“Rinciannya terdiri jalur afirmasi 14, prestasi tidak ada dan zonasi sisanya,” imbuhnya.

“Kalau kuota tidak terpenuhi sampai pengumuman, setelah itu akan dilakukan pencarian siswa kembali,” katanya lagi.

Ia mengatakan, salah satu kendala yang mungkin menyebabkan sekolahnya mengalami kekurangan siswa, karena infrastuktur yang kurang mendukung bagi warga perumahan yang berada tepat di belakang SMPN 29 Banjarmasin.

Pasalnya, akses terdekat menuju SMPN 29 Banjarmasin tidak ada hingga harus memutar cukup jauh sekitar 1 km.

“Tapi rencananya di belakang akan kita buat pagar masuk biar lebih dekat, jadi akan ada dua pintu untuk menarik siswa di sekitar,” sebutnya. (shn/smr)