SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Mengantisipasi jika terjadi penambahan pasien dampak dari tanaman kecubung di Banjarmasin, Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin siap jika Rumah Singgah dipakai untuk menampung pasien kecubung.
Kepala Dinsos Banjarmasin Dolly Syahbana mengatakan, siap membantu mengoperasionalkan Rumah Singgah yang berada di Jalan Gubernur Soebarjo, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
“Akan tetapi, karena sifatnya yang sementara tentu disana tidak memiliki tenaga kesehatan seperti dokter jiwa untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Tapi kalau penjagaan dan dokter jiwanya ada, kita siap saja jika diperlukan,” ujarnya, Jumat (12/7/2024).
Pasalnya, pasien dibawa ke Rumah Singgah jika tidak ada petugas maupun tenaga medis, maka pihaknya tentu akan merujuk ke RSJ Sambang Lihum. Karena ketergantungan obat itu, harus ditangani di RSJ.
“Namun sekali lagi, jika Rumah Singgah siap menampung pasien untuk penempatan sementara,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, untuk kegawatdaruratannya akan dilakukan pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah.
“Nanti, kalau ada gangguan-gangguan kejiwaan yang mengakibatkan satu dan lain hal akan berkordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya juga telah memprogramkan di seluruh Puskesmas untuk mensosialisasiakan terkait narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) kepada sekolah dan anak muda lingkungan sekitar.
Perlu diketahui, telah ada penelitian laboratorium dari Polda dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap yang tekena efek kecubung.
Rupanya bukan hanya dari tanaman kecubung tapi ada zat adiktif lainnya, seperti pil putih tanpa merek termasuk minuman keras (Miras).
“Baru ketahuan dari hasil pemeriksaan. Sehingga mengakibatkan atau memberi efek bagi yang mengkonsumsi sampai segitunya,” tukasnya. (shn/smr)