SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Panas terik dan tiba-tiba berubah hujan mewarnai apel Peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77 dan Hari Guru Nasional yang berlangsung di halaman Balaikota Banjarmasin, Sabtu (10/12/2022).
Meski dengan kondisi cuaca diguyur hujan begitu, ribuan guru tetap semangat mengikuti rangkaian upacara.
“Kegiatan sempat diguyur hujan dan panas, tak menyurutkan semangat ribuan guru, karena tetap antusias mengikuti,” kata Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Ia juga berharap, dunia pendidikan kembali pulih dan bisa bangkit, pasca pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pendidikan harus diperhatikan kembali.
“Berjanji, perhatian Pemerintah Kota (Pemko) akan terus ditingkatkan dan semakin membaik,” ujarnya.
Ibnu menyebut, terus mendengarkan curhatan para guru di Media Sosial (Medsos).
Menurut Ibnu, pihaknya sebenarnya ingin mengakomodir dan merealisasikan hal tersebut.
Namun untuk kebijakan, semua ada di pemerintah pusat, seperti penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tidak cair.
“Walaupun keinginan kita bersama akan tetapi seluruh Indonesia itu merasakan sama,” ujarnya.
Mudah-mudahan, kata dia, nantinya tahun depan ada persetujuan dari Kemendagri RI, agar setiap daerah mendapatkan hak memenuhi kebutuhan para guru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin Nuryadi mengatakan, sosok guru tak pernah tergantikan. Dan menginginkan, mutu pendidikan dan pembelajaran di sekolah meningkat
“Semoga di momen ini guru bangkit dari keterpurukan masa pandemi. Apalagi kita saat ini pembelajaran sudah tatap muka 100 persen,” jelasnya.
Ketua PGRI Banjarmasin H Zul Azhar berharap, kegiatan semacam ini terus mendapatkan fasilitas, sehingga ke depannya bisa lebih besar dan meriah lagi.
Ia juga berterima kasih kepada walikota Banjarmasin yang telah memberi izin penggunaan seragam PGRI setiap tanggal 25.
Ia menyatakan, tenaga guru khususnya di Sekolah Dasar (SD) memang masih kekurangan.
“Untuk saat ini masih ditutupi oleh guru honorer yang tergolong PPPK,” tukasnya.(shn/smr)