Site icon Seputaran.id

Dibuka Februari, Ibnu Sina Imbau Warga yang Punya Benda Pusaka Bersejarah Dititipkan ke Museum Kayuh Baimbai 

Museum Kayuh Baimbai yang akan dibuka untuk umum Februari nanti. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Museum Kayuh Baimbai yang berlokasi di Jalan Teluk Kelayan, Kecamatan Banjarmasin Selatan yang diresmikan Maret 2023 lalu, bakal dibuka untuk umum atau pada Februari 2024 mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin Puryanie mengatakan, beberapa koleksi sudah dimasukkan ke dalam museum milik Pemko Banjarmasin itu.

“Dalam waktu dekat bakal dibuka untuk umum. Koleksi sebagian besar sudah kita masukkan dan lengkapi,” ucapnya.

Dikatakannya, dari recana 400 koleksi yang ada di Museum Kayuh Baimbai itu, saat ini baru masuk 100 koleksi.

“Yang belum sekarang jejak digital kota kita termasuk arsip. Ada beberapa item yang belum kita lengkapi,” ujarnya, Selasa (9/1/2024).

Ia mengatakan, sambil melengkapi koleksi di museum itu, pihaknya terus melakukan pembenahan dan menawarkan kepada masyarakat yang mau menitipkan koleksi-koleksinya untuk dikelola di Museum Kayuh Baimbai, agar nantinya bisa segera dilihat dan dinikmati masyarakat umum.

Puryani mengatakan, pihaknya juga akan melengkapi dengan pengamanan dan pagar-pagar di museum tersebut.

Nantinya para pengunjung yang datang ke Museum pertama milik Pemko Banjarmasin, tidak dipungut biaya alias gratis.

“Prosesnya tengah kita daftarkan ke pusat agar museum kita terdata. Saat ini kita lengkapi administrasinya seperti Kepala Museum dan pejabatnya. Tapi ini sudah, kita tinggal tunggu proses Surat Keputusan (SK) Walikota,” katanya.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan sebelum dibuka untuk umum, museum tersebut perlu ada registrasi dengan Museum Nasional.

“Kita evaluasi dengan Disbudporapar untuk mengisi jabatan Kepala museum, jadi kita manfaatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada,” katanya.

Ia melanjutkan, akan segera mengesahkan dan putuskan, sehingga bisa meregistrasi Museum Kayuh Baimbai ke Museum Nasional.

“Tercatat sebagai Museum Kayuh Baimbai dengan spesifikasi sejarah Banjarmasin,” jelasnya.

Dia mengimbau, masyarakat yang memiliki benda pusaka bernilai sejarah agar bisa dititipkan di Museum Kayuh Baimbai Banjarmasin.

“Adapun terkait pembicaraan lebih lanjut seperti hanya jadi koleksi dan dititipkan disana atau diserahkan ke kita, atau dibeli nantinya. Itu perlu dibicarakan dengan tim kurator,” ucapnya.

Nantinya, museum tersebut bakal diisi dengan koleksi benda-benda peninggalan sejarah serta dokumen digital sejarah Banjarmasin.

“Dari awal berdiri seperti apa sampai sekarang, dan perkembangan Kota. Tematiknya bisa dilukis tentang gambaran suasana Banjarmasin 1.000 tahun lalu,” tukasnya. (shn/smr)