SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin mendapatkan bantuan dari BUMN, yakni PT PLN Kalselteng. Berupa tempat penyimpanan plasma.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit mengatakan, tempat tersebut tidak hanya penyimpanan plasma Covid-19 atau konsevalen tetapi juga untuk plasma yang lain.
“Biasanya PMI Banjarmasin tidak menyimpan dengan baik, otomatis kan itu masa kadaluarsanya hanya 1×24 jam. Dengan tempat itu bisa menyimpan selama 1 tahun dan tidak rusak,” ujarnya kepada wartawan, di ruang kerjanya, Jumat (26/11/2021).
Saat ini, kata dia, PMI Banjarmasin memiliki stok plasma konvalesen sekitar 20-25 kantong dan sudah disimpan di tempat penyimpanan plasma yang baru.
“Jadi kalau ada gelombang ketiga pandemi Covid-19 dan ada permintaan stok plasma konvalesen itu bisa dipakai. Tapi saat ini belum ada permintaan dan mudahan tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19,” ujarnya.
Menurut dr Rama, stok plasma konvalesen tersebut hanya untuk jaga-jaga.
Diungkapkannya, alat penyimpanan plasma yang ada PMI Banjarmasin rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Sebab, penyimpanan plasma ini harus memiliki suhu minus 35 hingga 80 derajat, agar plasma yang disimpan beku. “Untuk pencarian ada alat sendiri dan tidak bisa sembarang,” imbuhnya.
Sebelumnya ada tempat penyimpanan sekarang, ujarnya, PMI Banjarmasin menyimpan plasma di tempat seadanya.
Jadi, hanya bisa menyimpan selama 1×24 jam atau maksimal selama 3 hari. Dan kalau sudah lewat masa itu menjadi expired dan dimusnahkan.
“Dengan adanya alat bantuan ini tentu PMI Banjarmasin sangat terbantu,” pungkasnya. (adk/smr)